Kota Batu, Tagarjatim.id — Pemerintah Kota (Pemkot) Batu menegaskan komitmennya dalam menumbuhkan semangat pengabdian dan karya nyata melalui penganugerahan Lencana Penghargaan Hakaryo Guno Mamayu Bawono 2025. Acara yang digelar bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24 Kota Batu ini berlangsung di halaman Balai Kota Among Tani, Jumat (17/10/2025).
Wali Kota Batu, Nurochman, secara langsung menyerahkan penghargaan kepada individu dan lembaga yang dinilai memiliki dedikasi tinggi serta kontribusi signifikan dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kota Batu.
“Penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi tertinggi Pemerintah Kota Batu kepada individu dan instansi yang telah berkontribusi nyata dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Nurochman dalam sambutannya.
Makna dari Hakaryo Guno Mamayu Bawono, lanjutnya, adalah berkarya guna membangun negeri. Semangat itu menjadi roh yang harus terus dijaga agar Kota Batu tumbuh sebagai kota yang berdaya saing, berkeadilan, dan berkelanjutan.
“Setiap karya, sekecil apa pun, menjadi bagian penting dari upaya bersama membangun Kota Batu yang berdaya, berbudaya, dan bahagia,” tegasnya.
Dalam penganugerahan tahun ini, penghargaan dibagi dalam tiga kategori besar, yaitu Emas, Perak, serta Inovasi dan Teknologi.
Kategori Emas diberikan kepada tokoh-tokoh yang memiliki kiprah luar biasa dalam kemajuan Kota Batu. Di antara penerima penghargaan tersebut adalah Dr. Aries Agung Paewai, purna tugas Pj. Wali Kota Batu, atas kepemimpinan dalam menciptakan Pemilu 2024 yang aman dan kondusif.
Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada Dr. Andy Sasongko, Kepala Kejari Batu, atas komitmen transparansi tata kelola prasarana perumahan, Sedangkan Brigjen TNI Dr. Triadi Murwanto, Komandan Poltekad, atas kontribusinya di bidang ketahanan pangan dan Brigjen TNI I Made Suryawan, Danpusdikarhanud Batu, atas dukungannya terhadap sektor pendidikan dan pariwisata.
Nama-nama lain yang juga menerima penghargaan antara lain KH Abdullah Tohir, tokoh agama yang berperan menjaga keamanan dan kondusivitas masyarakat. Dr. Nurbani Yusuf, tokoh masyarakat atas kiprahnya dalam peningkatan SDM, Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, Rektor UIN Malang, atas hibah lahan 20 hektare untuk kawasan hutan kota serta Dr. Ir. Fahmi Hidayat, Dirut PJT I, atas kontribusinya dalam pengelolaan sumber air Sumberbrantas.
Penghargaan juga diberikan kepada Pimpinan DPRD Kota Batu atas sinergi kinerja pemerintahan yang mengantarkan Kota Batu masuk peringkat ke-6 nasional versi Kemendagri.
Secara keseluruhan, terdapat 25 penerima penghargaan kategori emas yang dinilai menjadi teladan dalam pembangunan Kota Batu.
Sementara itu, kategori Perak diberikan kepada tokoh masyarakat, pelaku usaha, dan mitra pemerintah yang konsisten memberikan dampak positif di lingkungannya. Di antaranya adalah Nasep Vandi Sulistiyo, Kepala BPN Batu, atas keberhasilannya dalam redistribusi lahan, Purwo Ali, Koordinator Tagana, atas ketanggapan dalam penanganan bencana serta Sumarni, Ketua Kelompok Wanita Tani, yang sukses memberdayakan petani perempuan.
Penghargaan juga diberikan secara anumerta kepada almarhum Ki Iswandi, pendiri Padepokan Gunung Ukir, atas jasanya melestarikan seni budaya khas Batu.
Pemkot Batu turut memberikan penghargaan untuk perangkat daerah dan masyarakat berprestasi melalui Kompetisi Inovasi dan Teknologi.
Sejumlah inovasi yang menonjol di antaranya Among Tani Crop AI dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, SIPPOIN dari DPMPTSP, Apel Gratis dari Dinas Perhubungan, Cek Eleng dari Puskesmas Junrejo, Si Apel Pedes dari Dispendukcapil, dan Peka dari Bagian Perekonomian dan SDM.
Untuk kategori pemberdayaan desa dan masyarakat, penghargaan diberikan kepada Khoriratul Azizah dari Desa Sumbergondo dengan program Rumah Ayong, BUMDes Mayangsari dengan inovasi Foodtruck BUMDesa, serta Muhammad Nurul dengan program Biocar Revolution.
Rangkaian peringatan HUT ke-24 Kota Batu juga dimeriahkan dengan berbagai lomba kreatif seperti lomba desa terbaik, lomba logo Hari Jadi, lomba fashion daur ulang, dan lomba ide bisnis pelajar. Kegiatan tersebut menunjukkan bahwa Kota Batu tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena kreativitas dan inovasi masyarakatnya yang terus berkembang.
“Dengan semangat Hakaryo Guno Mamayu Bawono, kami ingin meneguhkan Batu sebagai kota yang maju karena gotong royong dan inovasi warganya. Penganugerahan ini bukan sekadar seremoni, tapi refleksi atas kerja keras banyak pihak yang menjadikan Batu tetap berkilau di tengah tantangan zaman,” pungkas Nurochman. (*)





















