Kota Malang, tagarjatim.id – Kenaikan harga emas yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir membuat sejumlah warga di Kota Malang berbondong-bondong menjual perhiasan mereka. Selain untuk memenuhi kebutuhan mendesak, sebagian warga juga mengaku ingin memanfaatkan momentum kenaikan harga untuk meraih keuntungan.

Pantauan di sejumlah toko emas di kawasan Pasar Besar Kota Malang, Rabu (8/10/2025), suasana tampak ramai oleh warga yang datang menjual emas. Perhiasan seperti kalung, gelang, dan cincin menjadi jenis yang paling banyak dilepas oleh pemiliknya.

Salah satu warga, Zulva Nadia, mengatakan dirinya menjual perhiasan yang dibeli pada tahun 2019 dan 2020. Dengan harga emas yang kini mencapai titik tertinggi, ia mengaku bisa meraup keuntungan hingga 40 persen dari harga beli awal.

“Karena ada kebutuhan untuk pernikahan, saya jual emas yang dibeli tahun 2019 dan 2020. Kalau dijual sekarang lumayan untung, bisa sekitar empat puluh persen,” ujar Zulva kepada wartawan, Rabu (8/10).

Sementara itu, Desi, karyawan salah satu toko emas di Pasar Besar, mengatakan peningkatan warga yang menjual emas sudah terasa sejak awal Oktober. Dalam sehari, pihaknya bisa menerima antara 20 hingga 30 orang yang datang menjual perhiasan.

“Banyak yang jual saat ini, paling banyak kalung, gelang, dan cincin. Harga kita sesuaikan dengan kondisi barangnya, karena tiap perhiasan berbeda tergantung berat dan kelengkapannya,” jelasnya.

Menurutnya, harga emas batangan Antam kini menjadi yang tertinggi, yakni sekitar Rp2,2 juta per gram. Kenaikan harga tersebut dipengaruhi oleh penguatan harga emas dunia dan tren investasi masyarakat yang beralih ke aset aman (safe haven) di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Meski harga jual sedang tinggi, emas masih menjadi instrumen investasi favorit masyarakat karena dinilai stabil dan mudah dicairkan. Banyak warga yang memilih menjual sebagian koleksi lama untuk kemudian membeli kembali saat harga turun.(*)

iklan ucapan HUT kota batu ke 24 dari Jatim Park Grup