Jember, tagarjatim.id – Kepolisian Resor (Polres) Jember masih terus mengembangkan kasus pengungkapan jaringan peredaran sabu yang melibatkan satu keluarga di Kecamatan Ledokombo.

Polisi kini memburu bandar yang diduga memasok narkoba kepada keluarga tersebut.

Kasatresnarkoba Polres Jember, Iptu Naufal Muttaqin, mengatakan pihaknya telah mengantongi identitas pengirim sabu yang disebut bernama Abba. Orang inilah yang diduga menjadi pemasok utama kepada H (40), seorang ibu rumah tangga yang ditangkap bersama anaknya berinisial AD (17).

“Penyelidikan masih kami kembangkan untuk memburu bandar yang memasok barang haram itu ke wilayah Jember,” ujar Naufal saat dikonfirmasi tagarjatim.id pada Rabu (15/10/2025).

Kasus ini menjadi sorotan masyarakat karena dilakukan oleh tiga tersangka yang merupakan keluarga kecil. Bahkan salah satu tersangka masih berusia di bawah umur.

Kasus ini terungkap berawal dari penangkapan AD, remaja berusia 17 tahun yang masih berstatus pelajar. Ia diamankan pada Kamis malam (10/10/2025) sekitar pukul 19.30 WIB, saat hendak mengantarkan sabu kepada temannya. Dari tangan pelaku, polisi menyita 1,58 gram sabu sebagai barang bukti.

Penangkapan terhadap AD dilakukan sesuai prosedur perlindungan anak. Pemeriksaan dilakukan dengan pendampingan petugas Balai Pemasyarakatan. Dari hasil interogasi, remaja tersebut mengaku bahwa sabu yang dibawanya berasal dari ibunya sendiri.

Menindaklanjuti pengakuan itu, polisi langsung bergerak menuju rumah H di wilayah Ledokombo. Dari hasil penggeledahan, ditemukan 173,7 gram sabu yang disembunyikan di dalam rumah. H pun tak berkutik saat diamankan aparat.

Dari penyidikan terungkap, suami H yang berinisial M ternyata juga merupakan narapidana kasus narkoba. Ia lebih dulu ditangkap pada April 2025 dan telah divonis pengadilan pada September lalu. Dengan demikian, seluruh anggota keluarga tersebut terlibat dalam jaringan peredaran sabu.

Menurut Naufal, H sudah dua kali menerima kiriman sabu melalui jasa ekspedisi dari Abba. Polisi menduga jaringan ini beroperasi lintas daerah dan akan terus menelusuri rantainya hingga ke pemasok utama.

“Kasus ini menjadi perhatian serius karena satu keluarga terlibat dalam bisnis narkoba. Kami berkomitmen menindak tegas siapa pun yang terlibat, sampai ke akar,” pungkas Naufal. (*)

iklan ucapan selamat Hari Pahlawan 10 November