Jember, tagarjatim.id – Hujan es disertai angin kencang melanda beberapa wilayah di Jember sejak Senin (13/10) hingga Rabu (15/10). Tak hanya menghentikan aktivitas sebagian besar masyarakat, kondisi cuaca ekstrem ini juga menelan korban jiwa.
Seorang ayah yang sudah masuk kategori lanjut usia (lansia) bersama seorang anaknya meninggal dunia akibat tertimpa rerumpun pohon bambu. Saat peristiwa itu terjadi (13/10), kedua korban sedang memberi makan pada hewan ternak peliharaannya.
Kedua korban, yakni Siaman (64) dan Saiful Rohman (29), warga Jalan Jawa VII, Sumbersari. Keduanya tengah berada di kandang untuk memberi pakan kambing peliharaan ketika cuaca ekstrem terjadi.
Tiba-tiba, serumpun pohon bambu di sekitar kandang tumbang dan menimpa mereka.
Peristiwa tragis tersebut sempat membuat panik warga sekitar. Proses evakuasi berlangsung dramatis dan memakan waktu sekitar tiga jam karena kondisi bambu yang rapat dan licin akibat hujan deras.
“Evakuasi cukup sulit karena lokasi tertutup rumpun bambu lebat. Setelah tiga jam, kami berhasil mengevakuasi korban ayah dan anak, kemudian diserahkan kepada pihak keluarga,” ujar Kapolsek Sumbersari Kompol Suhartanto, saat dikonfirmasi tagarjatim.id pada Rabu (15/10/2025).
Suhartanto juga mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati menghadapi perubahan cuaca yang tidak menentu.
“Korban sudah kami evakuasi dan diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Kami mengimbau warga agar tidak beraktivitas di luar ruangan saat cuaca ekstrem,” ujarnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember, Z. Wahyudi Hidayat, juga membenarkan adanya dua korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
“Benar, dua korban meninggal dunia, yaitu Siaman dan anaknya, Saiful Rohman. Mereka tertimpa bambu saat berada di kandang ternak,” ujar pria yang akrab disapa Ayud.
Menurutnya, hujan deras yang disertai hujan es dan angin kencang tidak hanya terjadi di Sumbersari, tetapi juga melanda sejumlah wilayah lain di Jember. Akibatnya, puluhan pohon tumbang dan beberapa bangunan mengalami kerusakan.
“Sedikitnya ada 15 titik terdampak, di antaranya kawasan SMKN 3 Jember, Universitas Jember (Unej), serta beberapa rumah warga di Kecamatan Sumbersari, Kaliwates, Patrang, dan Ajung,” jelasnya.
BPBD bersama relawan masih melakukan pendataan dan asesmen lapangan untuk memastikan total kerusakan yang ditimbulkan.
“Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Angin kencang dan hujan deras berisiko menyebabkan pohon tumbang, banjir, maupun longsor,” pungkas Ayud. (*)





















