Kota Malang, tagarjatim.id — Universitas Brawijaya mengirim 10 unit alat penjernih air portabel beserta 10 unit genset ke wilayah terdampak bencana di Sumatera Barat sebagai bentuk kontribusi kampus untuk mendukung pemulihan pascabencana, khususnya pemenuhan kebutuhan air bersih.
Pengiriman dilakukan ke Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam yang merupakan salah satu wilayah yang masih mengalami keterbatasan akses air bersih. Distribusi lanjutan akan dilakukan ke wilayah lain berdasarkan hasil pemetaan kebutuhan di lapangan.
Program ini merupakan kolaborasi lintas fakultas yang diinisiasi oleh dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Muhammad Fakhri, serta dikembangkan secara teknis oleh dosen Fakultas Teknik (FT) UB, Ir. Riyanto Haribowo.
“Ide pembuatan alat ini berangkat dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Brawijaya, untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana di Sumatera Barat. Pada situasi bencana, akses air bersih sering terputus, sehingga dibutuhkan alat yang praktis, mudah dipindahkan, dan mampu menghasilkan air layak pakai dengan cepat,” ujar Riyanto dalam keterangan resmi yang dikirim, Selasa (9/12/2025).
Alat penjernih air hasil inovasi tim FT UB ini menggunakan sistem filtrasi dan sterilisasi bertingkat. Unit tersebut dilengkapi Multi Sand Filter FRP 1035 untuk menyaring kekeruhan, empat housing filter 10 inci berisi sedimen dan karbon aktif, serta sterilisator UV berkapasitas 12 GPM untuk membunuh bakteri. Sistem penjernihan ini didukung pompa air, panel listrik, pressure gauge, serta rangka galvanis dengan instalasi pipa PVC yang dirancang mudah dipindahkan dan langsung dioperasikan di lokasi bencana.
“Alat ini kami lengkapi dengan unit filtrasi dan sterilisasi bertingkat agar menghasilkan air yang aman digunakan dan mendekati kualitas air minum. Semua komponen dirancang portable sehingga bisa digunakan cepat di lapangan,” jelas Riyanto.
Proses pengembangan dilakukan mulai tahap identifikasi kebutuhan darurat, perancangan desain, pemilihan komponen, fabrikasi, instalasi sistem, hingga uji fungsi sebelum pengiriman. Alat ini juga secara resmi diluncurkan dalam acara Dies Natalis UB sebagai wujud kontribusi kampus terhadap penanganan bencana nasional.
Sebagai tindak lanjut, tim riset yang dipimpin Dr. Riyanto dan Dr. Fakhri dijadwalkan berangkat langsung ke Sumatera Barat pada Selasa (9/12/2025) untuk melakukan survei lokasi, pemetaan kondisi sumber air, menentukan titik penempatan alat, serta mengkaji kebutuhan distribusi tambahan di daerah lain.
Melalui pengiriman bantuan ini, UB menegaskan komitmennya mendukung aksi kemanusiaan berbasis riset dan inovasi, sekaligus menunjukkan peran aktif perguruan tinggi dalam membantu masyarakat memenuhi kebutuhan dasar pada masa tanggap darurat dan pemulihan bencana.(*)



















