Sidoarjo, tagarjatim.id – Sebuah warung kecil, samping Kantor Samsat Bersama Sidoarjo Dusun Ngemplak, Desa Cemengkalang, Kecamatan Sidoarjo tampak dijejali pembeli. Sejak tahun 2020 lalu berdiri sebuah warung makan yang menyajikan menu Nasi Lentho atau dalam Bahasa Jawa dikenal dengan Sego Lentho khas Sidoarjo.

Lentho sendiri merupakan salah satu jenis gorengan tradisional yang memiliki cita rasa gurih dan tekstur renyah. Makanan ini dibuat dari perpaduan kacang hijau yang telah direbus, parutan singkong, serta kelapa parut yang memberikan rasa khas.

Adonan lentho kemudian dibumbui dengan campuran bawang putih, kencur, daun jeruk, garam, dan ketumbar sehingga menghasilkan aroma yang harum dan menggugah selera.

Dalam beberapa variasi, adonan lentho juga ditambahkan tepung tapioka agar teksturnya lebih padat dan renyah. Setelah semua bahan tercampur rata, adonan diperas atau diremas hingga menyatu, lalu dibentuk sesuai selera dan digoreng hingga berwarna keemasan dengan rasa yang lembut, garing dan gurih.

Setiap sore, wanita bersaudara yang pernah menjadi karyawan di sebuah pabrik sepatu, yakni Nur Kholifah dan Nur Fauziah, sudah mulai mempersiapkan menu Sego Lentho dengan hidangan dengan menu lainnya.

Dengan harga yang sangat terjangkau, hanya Rp 7.000 per porsi, di setiap harinya, kedua wanitaoaruh baya ini mampu menjual Nasi Lentho sampai ratusan porsi dalam waktu singkat.

“Harganya cuma 7 ribu aja mas. Itu sudah dapat nasi hangat, lentho, tempe, gorengan terong, ikan asin sama sambel bajak,” ujar Nur Kholifah, Rabu (29/10/2025).

Menu yang disajikan cukup beragam, terdiri dari nasi lentho, telur dadar, ikan asin, dadar jagung, lentho goreng, tempe, tahu goreng, urap-urap, lalapan, sayur terong, lodeh tewel, dan sambal bajak. Semua bisa dinikmati dalam satu porsi dengan harga merakyat.

Bagi pelanggan yang ingin menambah lauk, cukup menambah biaya sesuai pilihan. Sementara untuk sambal, pelanggan bisa mengambil sepuasnya. Tak heran jika setiap sore, warung ini selalu dipenuhi pelanggan tetap maupun pendatang baru yang ingin mencicipi cita rasa khasnya.

“Kalau orang-orang mau nambah lauknya, mereka bisa minta langsung sama saya, atau kadang-kadang kalau saya repot juali pembeli, ya mereka bisa ambil sendiri. Tapi harganya nambah antara 2 ribu sampai 3 ribu per lauknya,” tambah Nur Kholifah.

Salah satu pelanggan, Zainul Fajar, mengaku rasa sego lentho di tempat ini berbeda dari warung lainnya. Apalagi sambal bajak khas warung ini yang dinilai berbeda dengan warung Sego Lentho lainnya

“Rasanya cocok di lidah, porsinya pas, rasa Lenthonya gurih, lebut di dalam, terus garing di luar, apalagi rasa sambal bajak Bu Nur ini yang berbeda sama warung Sego Lentho lainnya, dan yang penting harganya murah,” ujarnya.

Dari hasil penjualan setiap hari, keduanya mampu meraup omzet antara Rp 1,5 juta hingga Rp 1,8 juta per hari, atau sekitar Rp 44 juta per bulan. Angka yang cukup besar untuk ukuran usaha kuliner rumahan.

Dengan cita rasa khas, harga terjangkau, dan pelayanan yang ramah, warung Sego Lentho Murah Meriah kini menjadi salah satu destinasi kuliner favorit di kawasan Cemengkalang, Sidoarjo. Bagi Anda pencinta kuliner tradisional, tidak ada salahnya mencoba kelezatan nasi lentho yang satu ini.(*)

iklan ucapan HUT kota batu ke 24 dari Jatim Park Grup