Lamongan, tagarjatim.id – Setelah berbulan-bulan dimakamkan di tempat pemakaman sementara, empat jenazah warga Dusun Kudu, Desa Weduni, Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan akhirnya dipindahkan ke tempat pemakaman umum (TPU) warga, Rabu (15/10/2025).
Keempat jenazah tersebut masing-masing atas nama Bening, H. Karim, Wujud, dan Sukaiyah. Mereka diketahui meninggal dunia beberapa bulan lalu karena sakit, dan sebelumnya dimakamkan sementara di lokasi penampungan akibat area makam tergenang banjir.
Kepala Dusun Kudu, Nasim Hadi, menjelaskan pemindahan dilakukan setelah lokasi pemakaman warga kini sudah tidak lagi tergenang air.
“Karena sudah tidak banjir lagi, keempat jenazah itu sekarang dipindah semua ke pemakaman umum warga,” ujarnya di lokasi pemakaman.
Pemindahan dilakukan secara gotong royong oleh warga. Proses pembongkaran jenazah dari tempat penampungan berjalan cukup mudah karena jenazah hanya ditimbun pasir, bukan tanah. Peti jenazah diangkat menggunakan tali dan kemudian dipikul bersama menuju TPU yang jaraknya tak jauh dari lokasi awal. Keempat jenazah tersebut dimakamkan dalam satu liang lahat.
Tempat penampungan sementara tersebut memang sengaja dibangun warga untuk mengantisipasi jika ada warga yang meninggal dunia saat musim banjir. Sebab, saat musim hujan, area makam setempat kerap terendam hingga lebih dari satu meter sehingga tidak memungkinkan dilakukan prosesi pemakaman.
Menurut warga setempat, Erik, kapasitas tempat penampungan sementara itu hanya sedalam sekitar dua meter, namun mampu menampung hingga sembilan jenazah.
“Pernah juga sampai sembilan jenazah dimakamkan di situ karena dua tahun makam terus tergenang air dan tidak bisa digali,” ungkapnya.
Sebelum proses pemindahan dilakukan, warga terlebih dahulu menggelar doa dan tahlil di rumah masing-masing keluarga almarhum pada malam harinya. Esok paginya, barulah prosesi pemindahan ke makam umum dilakukan.
Meski terdengar tidak biasa, tradisi memindahkan jenazah dari tempat penampungan ke makam umum sudah menjadi hal lumrah bagi warga Dusun Kudu, mengingat wilayah mereka kerap terdampak banjir setiap tahun.(*)
























