Sidoarjo, tagarjatim.id – Syaiful Rossy Abdillah, santri korban selamat ambruknya mushala Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran, Sidoarjo, kini mulai kembali bersemangat menjalani hari-harinya.

Kondisinya kini berangsur membaik setelah sempat kehilangan salah satu kakinya akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Remaja berusia 13 tahun itu mengaku masih merasakan sedikit nyeri di bagian kaki.

“Kondisi saya Alhamdulillah sudah lebih baik, keluhannya ya tinggal ini, kaki saya masih kerasa nyeri,” ucapnya, Senin (13/10/2024).

Meski begitu, semangatnya untuk melanjutkan pendidikan di pesantren tidak pernah surut. Dia tetap bertekad kembali ke Ponpes Al-Khoziny untuk menimba ilmu agama.

“Saya masih ingin mondok lagi di Al-Khoziny, kalau pindah saya takut adaptasinya,” katanya.

Rossy bahkan mulai menatap masa depan dengan mimpi besar usai mendapatkan bantuan kaki palsu. Dia yakin, alat bantu tersebut akan membantunya kembali aktif dan mengejar cita-cita.

“Cita-cita saya ingin menjadi atlet silat Pagar Nusa,” ujarnya.

Bantuan datang dari berbagai pihak, mulai dari Pemprov, Pemkab tak terkecuali dari sebuah perusahaan swasta asal Bogor, Jawa Barat.

“Untuk awalnya kita pakai kruk alat bantu jalan dulu ya, untuk kaki palsunya ternyata kaki Adik Rossy masih nyeri kalau dibuat menggantung,” jelasnya.

Sehingga, timnya akan melakukan pengukuran kaki setelah kondisi Rossy benar-benar siap. Dirinya akan terus berkoordinasi dengan pihak keluarga.

“Kita memang harus menunggu hasil dari dokter, nanti kalau sudah siap akan kita koordinasikan dengan keluarga untuk pengukuran di rumahnya,” katanya.

Nyoman berharap bantuan tersebut bisa memantik semangat Rossy agar terus bangkit dan berjuang.

“Hidup itu keras, tapi kita harus lebih keras lagi, semoga Rossy tetap semangat belajar dan bisa membanggakan orang tua,” pungkasnya.(*)

iklan ucapan HUT kota batu ke 24 dari Jatim Park Grup