Kota Batu, Tagarjatim.id – Pameran bunga anggrek berskala nasional Batu Shining Orchid Week (BSOW) 2025 resmi dibuka oleh Wali Kota Batu, Nurochman, pada Minggu malam (5/10/2025) di Balai Kota Among Tani. Ratusan jenis anggrek dari berbagai daerah di Indonesia memadati area pameran, menampilkan kemegahan dan keindahan khas Kota Batu di tengah suasana sejuk pegunungan.
Acara pembukaan berlangsung meriah dan dihadiri jajaran Forkopimda Malang Raya, mantan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, Anggota DPRD Jawa Timur Hikmah Bafaqih, serta ratusan pecinta dan kolektor anggrek dari seluruh Indonesia.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota Batu dan DPC Pecinta Anggrek Indonesia (PAI) Malang Raya, sekaligus menjadi bagian dari rangkaian HUT ke-24 Kota Batu. Tahun ini BSOW mengusung tema “Growing Together”, yang mencerminkan semangat tumbuh bersama antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha hortikultura.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, Heru Yulianto, melaporkan bahwa BSOW 2025 diikuti oleh lebih dari 200 petani dan kolektor anggrek dari berbagai daerah seperti Yogyakarta, Bali, Kalimantan, Sulawesi, hingga sejumlah kota di Jawa Timur.
Pameran menampilkan 72 stan bursa anggrek serta delapan display tematik di dalam Graha Pancasila yang ditata menyerupai taman alami.
“Selain pameran dan bursa anggrek, ada juga dua kompetisi besar, yakni Orchid Competition dan Orchid Landscape Competition. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang seni dan edukasi, tapi juga mempertemukan petani, kolektor, dan pebisnis tanaman hias dari seluruh Indonesia,” ujar Heru.
Usai laporan kegiatan, Wali Kota Batu Nurochman secara resmi membuka BSOW 2025. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pameran bunga, melainkan bukti nyata kontribusi sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
“Batu Shining Orchid Week ini bukan hanya tentang keindahan bunga, tetapi juga tentang kekuatan ekonomi hijau yang tumbuh dari tangan-tangan masyarakat. Tahun lalu perputaran uang dari kegiatan ini mencapai sekitar Rp8 miliar, dan tahun ini kami menargetkan bisa menembus lebih dari Rp10 miliar,” jelasnya.
Ia menambahkan, BSOW merupakan wujud nyata bagaimana Kota Batu mengembangkan potensi alam menjadi sumber ekonomi berkelanjutan.
“Kegiatan ini menunjukkan bahwa Kota Batu punya keunggulan bukan hanya di pariwisata, tetapi juga di hortikultura. Anggrek adalah simbol ketekunan dan kesabaran, dua hal yang juga menjadi karakter masyarakat kita. Melalui ajang ini, kami ingin memperkuat ekosistem pertanian hias yang berorientasi pada nilai ekonomi dan konservasi lingkungan,” ungkapnya.
Selain menjadi pameran bunga, BSOW juga berfungsi sebagai ruang promosi strategis bagi petani dan pelaku UMKM pertanian untuk memperkenalkan produk unggulannya ke pasar nasional bahkan internasional.
“Kita ingin setiap bunga yang mekar di sini menjadi peluang ekonomi bagi warga Batu. BSOW bukan hanya ajang pamer, tetapi juga wadah interaksi bisnis, edukasi, dan inspirasi,” pungkas Nurochman.
Gelaran Batu Shining Orchid Week 2025 akan berlangsung hingga 12 Oktober 2025, menampilkan ratusan varietas anggrek langka dan eksotis dari seluruh Indonesia. Keindahan bunga-bunga tersebut tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi dan memperkuat citra Kota Batu sebagai kota wisata dan sentra hortikultura nasional. (*)
























