Jember, tagarjatim.id – Sebuah mobil ambulans terguling di depan Masjid Roudlotul Muchlisin Jember, saat sedang melaju kencang untuk membawa jenazah. Akibatnya, lima orang yang ada di dalamnya harus dievakuasi dari mobil dengan susah payah.

Tak hanya itu, warga juga bergotong-royong mengevakuasi jenazah keluar dari mobil ambulans yang terguling. Bahu-membahu, jenazah digotong dalam kondisi sudah dibalut kain kafan.

Momen saat warga menggotong jenazah dan memindahkannya ke halaman masjid itu terekam kamera warga dan viral di media sosial.

“Saat itu, mobil ambulans melaju sangat kencang, ngebut. Karena mengikuti motor yang ada di depannya. Katanya mengawal untuk kelancaran,” tutur Muhammad Atim, petugas parkir masjid yang menjadi saksi mata peristiwa tersebut, saat dikonfirmasi tagarjatim.id pada Rabu (23/04/2025).

Peristiwa itu terjadi pada Selasa siang (22/04) saat jalan raya di depan masjid sedang ramai dan masjid baru selesai menggelar solat dhuhur berjamaah.

Adapun mobil ambulans berplat P 8629 GD yang terguling btersebut adalah milik Rumah Persemayaman PRK (Persatuan Rukun Kematian) Panca Budi, Jember. Mobil tersebut sedang mengantarkan jenazah dari rumah duka di kawasan kampus Unej menuju Panca Budi.

Menurut Atim, proses evakuasi berjalan cukup susah karena mobil terguling ke samping. “Ada 5 orang di dalamnya, sebagian adalah anggota keluarga,” tuturnya.

Terutama yang paling sulit adalah evakuasi atau menggotong jenazah, dengan mengeluarkannya dari mobil yang terguling. “Karena jenazahnya kan tidak bisa gerak,” papar Atim.

Tidak ada polisi yang membantu karena warga tidak sempat menghubungi polisi terdekat. “Kejadiannya cukup cepat sehingga kita tidak terpikir untuk telepon polisi. Untungnya semua berjalan lancar,” sambung Adi Tri Effendi, petugas keamanan masjid yang juga menjadi saksi mata pada peristiwa tersebut.

Adi ikut mengatur lalu lintas yang sempat macet akibat inside tersebut.

Jenazah yang sudah berhasil diselamatkan itu, kemudian dibawa oleh mobil jenazah yang lain yang juga milik Rumah Persemayaman PRK (Persatuan Rukun Kematian) Panca Budi, Jember

Dikonfirmasi terpisah, petugas dari Rumah Persemayaman PRK (Persatuan Rukun Kematian) Panca Budi, Richard Reza Santoso, membenarkan insiden tersebut.

Richard yang merupakan petugas penjemputan jenazah, juga menjadi salah satu penumpang dalam mobil ambulans yang terguling tersebut.

“Kita tadi dari Jalan Karimata menjemput jenazah, jalannya (laju mobil ambulans) memang agak ngebut,kencang sekali. Karena mengikuti pengawal motor dari pihak keluarga yang ada di depan mobil,” kata Richard.

Pihak keluarga jenazah yang ada di dalam mobil jenazah, semula setuju untuk dikawal motor di bagian depan. Namun si pengendara motor agak sedikit memaksa.

“Saya dengar kalau tidak salah, yang mengawal naik motor itu keponakan almarhum. Maksudnya mungkin biar lebih cepat,” papar Richard.

Namun naas, saat di depan Masjid Roudlotul Muchlisin, tiba-tiba motor tersebut mogok.

“Sopir mobil ambulans mau mengerem sudah tidak memungkinkan. Daripada menabrak motor, akhirnya banting setir ke arah trotoar. Namun malah mobil ambulans terbalik,” ungkap Richard.

Sesaat setelah kejadian, Richard langsung menghubungi kantor tempatnya bekerja. Kemudian datang bantuan mobil jenazah cadangan yang mengangkut jenazah yang sempat diletakkan di halaman masjid.

“Kita kemudian menyusul menggunakan mobil ambulans yang sempat terguling. Tapi dengan kecepatan yang lebih lambat,” pungkasnya. (*)

iklan ucapan HUT kota batu ke 24 dari Jatim Park Grup