Kabupaten Blitar, tagarjatim.id – Hujan yang terjadi seharian, membuat tebing setinggi 15 meter longsor dan menimpa rumah Mukri, warga Dusun Sumbergondo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Gandusari Blitar Rabu (22/10/2025). Material longsor mengakibatkan rumah bagian belakang roboh, bahkan temboknya menimpa anaknya Jupri Widodo, menantu Agustusrina serta cucunya Azka Widodo, yang masih balita.

Pasutri beserta anaknya ini tertimpa reruntuhan bangunan sekitar 1 jam, dan kemudian berhasil dievakuasi warga ke puskesmas terdekat akibat luka-luka.

Saksi mata Supriadi, yang merupakan tetangga korban dikonfirmasi mengatakan, peristiwa longsor ini terjadi bersama hujan deras disertai petir. Korban sebenarnya sudah diingatkan untuk mencari tempat aman, karena tebing di sebelah rumah sudah longsor, namun karena ada balita di rumah beserta istrinya, korbanpun kembali masuk rumah. Selang lima menit kemudian, tebing dibelakang rumah menyusul longsor dan langsung menimpa rumah beserta 3 penghuninya.

“Pas saya datang itu Jupri, istri dan anaknya terlempar dan tertimpa puing tembok serta tanah. Saya sendirian datang sudah 30 menit kemudian, terus minta tolong warga baru satu jam an mereka bisa dievakuasi,” tutur Supriadi kepada tagarjatim.id ditemui di lokasi kejadian Kamis (23/10/2025).

Pasca dievakuasi, ketiga korban yang mengalami luka di kaki, wajah dan tangan dilarikan ke puskesmas dan dirujuk ke RS Ngudi Waluyo Wlingi. Sementara orangtua Puri, Mukri dan istrinya diungsikan ke rumah tetangga untuk menghindari longsor susulan.

Kepala Dusun Sumbergondo, Khamid mengatakan, kejadian longsor di rumah Mukri sudah terjadi 3 kali ini. Dua kejadian sebelumnya, hanya menyebabkan kerusakan ringan dan tidak menimbulkan korban. Longsor terakhir merupakan yang paling parah, dan menyebabkan kerusakan hingga korban luka.

“Ini kejadian yang ketigakalinya, kejadian sebelumnya tahun lalu dan beberapa tahun sebelumnya,” ungkap Khamid.

Khamid menyebut, ada puluhan KK yang rumahnya memang berada di tebing karena lokasinya berada di lereng Gunung Kawi dan merupakan area Perhutani. Permukiman ini rawan longsor jika terjadi intensitas hujan yang tinggi.

“Memang rawan longsor di wilayah ini, karena berada di atas maupun bawah tebing. Ada dua RW di dusun ini, dan sering longsor jika hujan turun dengan intensitas tinggi,” pungkas Khamid. (*)

iklan ucapan selamat Hari Pahlawan 10 November