Sidoarjo, tagarjatim.id – Perwakilan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, menyampaikan permintaan maaf pada pihak keluarga santri korban robohnya bangunan mushala pesantren tersebut.
“Menyampaikan bela sungkawa yang mendalam atas meninggalnya para santri,” ucapnya, Selasa (9/10/2025).
Pihak pondok pesantren yang diwakili oleh Zainal Abidin, juga menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya para korban.
“Yang kedua, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya mewakili keluarga ndalem, manakala kami belum bisa memberikan pelayanan kepada santri secara maksimal,” ujarnya.
Zainal memastikan, bahwa proses belajar mengajar para santri hingga kini masih dihentikan. Penghentian sementara kegiatan belajar mengajar tersebut menyusul ambruknya musala yang menyebabkan ratusan santri tertimbun dan puluhan di antaranya meninggal.
“Proses belajar mengajar para santri sampai saat ini masih dihentikan. Insya Allah proses belajar mengajar kembali akan dilakukan antara 2 hingga 3 minggu ke depan,” imbuhnya.
Nantinya, seluruh aktivitas belajar mengajar dan juga tempat tinggal santri, akan dipindahkan ke tempat lain, sembari menunggu surat rekomendasi dari tim gabungan terkait kelayakan bangunan yang sebelumnya dinilai terjadi kesalahan konstruksi.
“Jika nanti sudah mulai masuk, seluruh aktivitas belajar mengajar dan juga tempat tinggal santri, akan kami pindahkan ke sejumlah gedung, agar mereka tetap bisa belajar,” tutup Zainal. (*)
























