TagarJatim.id – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) memperpanjang masa penutupan jalur pendakian di Gunung Semeru. Penutupan dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Sebelumnya, TNBTS telah menginformasikan bahwa penutupan dilakukan sejak 2 hingga 19 Januari 2025. Namun, karena kondisi cuaca yang tidak kunjung membaik, maka keputusan perpanjangan tersebut dilakukan.
Kepala Balai Besar TNBTS, Rudjianta Tjahja Nugraha, menerangkan keputusan perpanjangan masa penutupan jalur pendakian mempertimbangkan cuaca ekstrem yang diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) beberapa waktu lalu.
“Mencermati kondisi cuaca dan dengan mempertimbangkan himbauan BMKG terkait cuaca ekstrem bulan Februari dan evaluasi pengelola pendakian Gunung Semeru, Balai Besar TNBTS akan memperpanjang penutupan pendakian Gunung Semeru hingga waktu yang belum dapat ditentukan,” kata Rudjianta dalam keterangan resmi, Rabu (5/2/2025).
Ditambahkan Rudjianta, keputusan ini diambil sebagai langkah antisipatif untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, terlebih adanta potensi bencana alam yang diprediksi terjadi saat cuaca ekstrem.
“Selain itu juga, guna memastikan keselamatan pengujung dari ancaman bencana alam yang dipicu cuaca ekstrem berupa tingginya intensitas hujan dan angin kencang,” sambungnya.
Sehingga dengan adanya keputusan tersebut, ia menghimbau agar seluruh wisatawan dapat memperhatikan dan menaati keputusan yang ada, demi keselamatan maupun kenyamanan bersama.
“Balai Besar TNBTS menghimbau kepada seluruh calon pengujung untuk mematuhi keputusan ini dan dilarang melakukan pendakian secara ilegal,” bebernya.
Ia menegaskan, jika terdapat pengujung yang kedapatan melakukan pendakian maupun aktivitas ilegal, TNBTS tidak segan-segan melakukan tindakan tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Segala macam bentuk aktivitas ilegal di kawasan konservasi akan mendapatkan peringatan dan tindakan tegas sesuai peraturan yang berlaku,” pungkasnya. (*)



















