Kota Malang, tagarjarim.id – Musim hujan yang kerap disertai angin kencang kerap kali memicu insiden pohon tumbang di Kota Malang. Menyikapi kondisi itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menyiapkan dana asuransi untuk warga yang kendaraannya tertimpa pohon.
Plh Kepala DLH Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran, mengatakan setiap kendaraan yang menjadi korban berhak mendapat ganti rugi maksimal Rp15 juta. Dana tersebut berasal dari premi asuransi yang dibayarkan Pemkot setiap tahun.
“Kalau satu kendaraan tertimpa satu pohon, ganti ruginya maksimal Rp15 juta. Tapi kalau satu pohon menimpa dua kendaraan, nilai ganti ruginya dibagi dua, menyesuaikan kemampuan anggaran,” terang Gamaliel, Selasa (3/11/2025).
Tahun ini, Pemkot Malang mengalokasikan sekitar Rp300 juta untuk membayar premi asuransi tersebut. Jika terjadi insiden pohon tumbang, warga bisa melapor ke DLH. Laporan itu nantinya diteruskan ke pihak asuransi untuk proses klaim.
Selain kendaraan, DLH juga menanggung biaya pengobatan ringan bagi warga yang terluka akibat tertimpa pohon.
“Kalau luka ringan dan hanya perlu pengobatan jalan, kwitansinya bisa diganti DLH. Tapi kalau butuh rawat inap, warga bisa menggunakan BPJS karena cakupannya lebih luas,” jelas Gamaliel.
DLH mencatat, hanya dalam satu hari tepatnya Minggu (2/11/2025) terjadi 14 kejadian pohon tumbang di berbagai wilayah Kota Malang. Beberapa di antaranya terjadi di kawasan Jalan Raya Gadang, Mayjend Sungkono, Splendid, Pasar Besar, hingga Taman Malabar di Jalan Merbabu, Kecamatan Klojen.
Menurut Gamaliel, sebagian besar pohon tumbang disebabkan akar yang rusak, batang lapuk, hingga kondisi pohon yang sebelumnya terpotong saat pelebaran jalan.
“Ada juga pohon mahoni besar yang roboh karena akarnya terpotong saat pekerjaan pelebaran jalan,” ujarnya.
Untuk mencegah kejadian serupa, DLH kini tengah melakukan pemangkasan dan perempesan pohon rawan tumbang, terutama di kawasan Jalan Mayjend Sungkono hingga sekitar GOR Ken Arok.
“Minggu ini kami fokus memangkas pohon yang miring, berlubang, atau terlihat rapuh. Hari ini ada lima lokasi, termasuk di Jalan Langsep, Pasar Kebalen, Jalan LA Sucipto, dan depan SMPN 2 di Jalan Moh. Yamin,” tutupnya.(*)
