Kabupaten Malang, Tagarjatim.id – Shinta Nabila terlihat lincah menggunakan canting di atas kain. Mengikuti alur sketsa yang sudah terbentuk, hanya membutuhkan waktu sekitar seseduhan teh, perlahan motif batik Garudeya mulai terbentuk di kain berukuran 2×1 meter.
Shinta, adalah salah satu perajin batik di rumah produksi Batik Mojo, Desa Mojosari, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Saat Tagarjatim.id mengunjungi rumah produksi Batik Mojo, ia tengah merampungkan gambar batik bermotif Garudeya, sebuah karakter burung garuda yang ada di relief Candi Kidal.
Relief Garudeya konon menggambarkan legenda perjalanan Garuda dalam membebaskan ibunya dari perbudakan dengan penebusan air suci atau amerta.
Ia mengaku bisa menyelesaikan enam hingga tujuh buah batik dalam sehari.
“Tergantung cuaca, karena prosesnya butuh pengeringan,” kata Shinta, Selasa (14/1/2025).
Usai menggoreskan lilin di atas lembaran kain dengan canting, kata Shinta, proses selanjutnya yakni dengan menjemur kain di bawah terik. Setelah dirasa cukup, baru dilakukan proses pewarnaan.
Batik bermotif Garudeya di sini harganya mulai Rp 75 ribu hingga Rp 1 juta per biji.
“Untuk pemasarannya, bisa online dan offline,” ujarnya.
Pembelinya juga berasal dari berbagai kota di Jawa Timur, di antaranya Nganjuk dan Mojokerto.
Pelaku industri batik di Kabupaten Malang memang mayoritas menggarap batik bermotif Garudeya, sebagai salah satu ikon batik malangan.
Bahkan, motif batik Garudeya merupakan ikon unggulan Kabupaten Malang dan setiap aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang dianjurkan memakai batik bermotif tersebut.
Pemerintah Kabupaten Malang saat ini tengah mendaftarkan sertifikat Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) Batik Garudeya.
Rumah produksi Batik Mojo tersebut dikelola Elok Evi Nurul Aini. Ia mengaku sering mendapat pesanan dari ASN di Kabupaten Malang pasca Bupati Malang menganjurkan para ASN memakai batik bermotif Garudeya.
“Awalnya ikut pelatihan kemudian saya mencoba produksi sendiri,” kata Evi, Selasa (14/1/2025.
Evi menceritakan dirinya mulai bergelut dalam produksi batik itu bermula ikut berbagai pelatihan batik pada tahun 2019 lalu dan terus berkembang hingga kini. (*)