Kabupaten Malang – Salah satu masalah di Kabupaten Malang yang menjadi perhatian serius Calon Bupati (Cabup) Malang nomor urut 1, Sanusi adalah sampah. Sanusi bertekad akan menjadikan sampah menjadi salah satu sumber penghasilan bagi masyarakat.
Hal ini disampaikan Sanusi saat menghadiri senam pagi bersama Paguyuban Bank Sampah se Kabupaten Malang di Desa Talok, Kecamatan Turen pada Minggu (17/11/2024).
“Pemerintah Kabupaten Malang menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, jadi nanti sampah yang dikelola masyarakat bisa mendatangkan keuntungan,” ucap Sanusi.
Salah satu kebijakan yang diambil adalah melakukan memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepakatan dengan PT Semen Indonesia, dengan cara mengeringkan sampah organik melalui sitem Refuse Derived Fuel (RDF).
“Saya sudah membuat MoU dengan PT Semen Indonesia, nantinya sampah yang sudah dikeringkan akan dibeli oleh PT Semen Indonesia,” tegas Sanusi.
Sanusi menambahkan, penandatanganan MoU dengan PT Semen Indonesia tersebut sudah dilakukan saat dirinya menjabat Bupati Malang. Kesepakatan itu dilakukan di Jakarta dan disaksikan oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI).
“Pengelolaan sampah ini tidak main-main karena pembinaannya dan pengawasannya lansung dilakukan oleh KPK RI,” ujar Sanusi.
Awal Desember mendatang, Sanusi akan melakukan studi banding ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Tamanmartani Sleman, Jogjakarta, dengan harapan bisa direplikasi di Kabupaten Malang.
“Ditahun 2025 saya akan dirikan pabrik pengolahan RDF sampah organik, sehingga di Kabupaten Malang tidak ada lagi sampah yang menumpuk, dan tidak ada sampah yang tidak berguna, dengan begini semua pejuang sampah akan dapat penghasilan dari samapah,” kata Sanusi.
Dengan kebijakan tersebut Sanusi yakin, untuk semua pejuang dan pegiat sampah bisa bekerja untuk menghidupi keluarga, hanya dengan cara mengumpulkan sampah.
“Untuk sampah organik kita jadikan RDF dan sampah anorganik kita pilah untuk didaur ulang,”ucap Sanusi.
Sementara itu untuk mengatasi sampah plastik yang menjadi persoalan tersendiri, Sanusi mengatakan pihaknya sudah melakukan kerjasama dengan asing yakni denga Jerman dalam hal pemilahan biji plastik.
“Kita tinggal melanjutkan kerja sama dengan Jerman untuk pemilahan biji plastik, sedangkan metalnya kita jual,”pungkas Sanusi.



















