Kota Batu, Tagarjatim.id – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus memperkuat komitmennya dalam menjamin akses pendidikan yang adil dan merata bagi seluruh peserta didik. Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui pengawalan langsung penyaluran Bantuan Biaya Pendidikan bagi keluarga prasejahtera di Kabupaten Malang.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menegaskan bahwa bantuan pendidikan merupakan instrumen penting untuk memastikan keberlanjutan belajar, khususnya bagi peserta didik yang berasal dari keluarga kurang mampu.
“Pendidikan tidak boleh terhenti hanya karena persoalan ekonomi. Negara harus hadir memastikan anak-anak tetap bersekolah dan memiliki masa depan,” ujar Aries, Rabu (31/12/2025).
Dalam peninjauannya, Aries memastikan bantuan diterima langsung oleh murid penerima dan dimanfaatkan sesuai kebutuhan pendidikan. Ia juga menekankan pentingnya peran sekolah dalam menjaga proses penyaluran agar berjalan transparan, akuntabel, dan tepat sasaran.
Pengawasan dilakukan hingga ke satuan pendidikan, termasuk di SMKN 1 Singosari. Di sekolah tersebut, Aries memastikan tidak ada kendala dalam distribusi bantuan serta menegaskan komitmen sekolah dalam mendukung peserta didik penerima manfaat.
“Kami ingin bantuan ini benar-benar memberi dampak nyata, membuat anak-anak lebih tenang belajar, percaya diri, dan terus melanjutkan pendidikan,” katanya.
Program Bantuan Biaya Pendidikan bagi Keluarga Prasejahtera merupakan salah satu program prioritas Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Program ini menyasar 48.077 peserta didik jenjang SMA, SMK, dan SLB di seluruh Jawa Timur yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Aries menjelaskan, bantuan disalurkan berdasarkan data keluarga prasejahtera yang telah diverifikasi. Pendekatan berbasis data ini dilakukan untuk memastikan bantuan tepat sasaran serta mampu meringankan beban biaya pendidikan keluarga penerima.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa program ini tidak hanya bertujuan mencegah putus sekolah, tetapi juga mendukung peningkatan Angka Partisipasi Sekolah serta memperkuat pelaksanaan Pendidikan Wajib Belajar 13 Tahun di Jawa Timur.
“Ini adalah investasi jangka panjang untuk membangun sumber daya manusia Jawa Timur yang unggul dan berdaya saing,” pungkas Aries.
Dengan pengawalan berkelanjutan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, program bantuan pendidikan diharapkan menjadi jaring pengaman yang efektif sekaligus memastikan tidak ada anak Jawa Timur yang tertinggal dalam mengakses pendidikan berkualitas.(*)





















