Kabupaten Malang, Tagarjatim.id – Arema FC kembali gagal meraih tiga poin saat bermain di kandang sendiri. Singo Edan kalah 0-1 dari Persita Tangerang dalam lanjutan Super League di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Selasa (30/12).
Ironisnya, kekalahan Arema terjadi saat Persita harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-68. Andrian Benyamin diusir wasit setelah mendapat kartu merah.
Arema sebenarnya sempat mencetak gol lebih dulu lewat sundulan Dedik Setiawan pada menit ke-23. Namun, gol tersebut dianulir wasit usai meninjau tayangan VAR.
Di babak kedua, Arema tampil dominan dan terus menekan pertahanan Persita. Sejumlah peluang tercipta, tetapi penampilan gemilang kiper Persita, Igor Rodrigues, membuat gawang Pendekar Cisadane tetap aman.
Petaka bagi Arema justru datang di penghujung laga. Persita mampu mencuri gol melalui Andrejic Aleksa lewat serangan balik cepat yang tak mampu dibendung lini belakang Singo Edan.
Pelatih Arema FC, Marcos Santos, mengaku kecewa dengan hasil tersebut. Ia menilai anak asuhnya tampil lebih baik dan menciptakan banyak peluang.
“Semua tahu Arema bermain bagus dari menit awal hingga akhir. Kami mendapatkan 19 peluang, sementara Persita hanya dua kali dan satu jadi gol. Kiper Persita menjadi pemain terbaik. Banyak peluang yang gagal jadi gol. Saya sedih dengan hasil hari ini,” kata Marcos.
Sementara itu, pelatih Persita Tangerang, Carlos Pena, memuji kerja keras para pemainnya yang mampu bertahan dalam situasi sulit hingga laga usai.
“Di menit ketiga Cardel cedera dan kami harus melakukan pergantian. Di babak kedua kami dapat kartu merah dan harus survive dengan situasi di lapangan. Saya bangga dengan semua pemain yang tetap percaya sampai menit akhir dan bekerja sangat keras. Tiga poin ini sangat berharga,” ujar Carlos Pena.
Hasil ini membuat Persita menutup akhir tahun 2025 di posisi kelima klasemen Super League. Sementara Arema FC masih tertahan di peringkat ke-11 dengan koleksi 18 poin. (*)





















