Kabupaten Kediri, tagarjatim.id – Gelaran wayang kulit dengan lakon “Semar Mbangun Kayangan” memukau ribuan warga di Lapangan Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Selasa (9/12/25) malam. Pementasan ini bukan sekadar hiburan, melainkan wadah pelestarian budaya yang turut menggerakkan roda ekonomi kreatif masyarakat setempat.

Pertunjukan menghadirkan dalang kondang Ki Anom Dwijo Kangko dan terlaksana atas kerja sama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur dengan DPRD Jatim. Sejumlah tokoh turut hadir, di antaranya Anggota Komisi B DPRD Jatim M. Hadi Setiawan (Cak Hadi) serta Anggota Komisi VI DPR RI M. Sarmuji.

Dalam sambutannya, Sarmuji menegaskan bahwa wayang memiliki nilai yang lebih luas daripada sekadar tontonan.

“Wayang bukan hanya tontonan biasa, tetapi banyak sekali tuntunan yang bisa diambil dalam pelajaran dari cerita wayang,” ujar M. Sarmuji yang juga Sekjen DPP Partai Golkar

Ia menambahkan, nilai-nilai moral dalam lakon Semar menjadi pengingat pentingnya kepemimpinan yang rendah hati dan harmoni dalam kehidupan.

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Perlindungan dan Pengembangan Disbudpar Jatim, Lesli Citra Pertiwi, mengingatkan bahwa pelestarian budaya adalah komitmen bersama.

“UNESCO telah menetapkan wayang kulit sebagai masterpiece of the oral and intangible heritage of humanity, dan di Jatim ada 158 warisan tak benda sehingga menjadi komitmen kita bersama untuk melestarikan,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Cak Hadi menekankan bahwa kegiatan budaya terbukti membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat.

“Selain memastikan kebudayaan terjaga, kita juga memastikan ekonomi kreatif ikut berkembang. Dalam setiap pagelaran budaya, masyarakat berkumpul dengan rukun, dan ekonomi rakyat ikut bangkit,” ungkapnya.

Pedagang UMKM tampak memenuhi area sekitar panggung, menawarkan kuliner hingga kerajinan lokal yang ramai diserbu penonton.

“Beraneka jualan masyarakat, InsyaAllah semuanya laku. Ini menunjukkan bahwa budaya yang kuat mampu menumbuhkan ekonomi kreatif,” tambahnya.

Menutup sambutan, Cak Hadi mengajak masyarakat untuk merawat budaya sebagai identitas bangsa.

“Kita sebagai warga negara Indonesia wajib menjaga budaya kita sendiri. Kemerdekaan yang diberikan Allah SWT mari kita jaga dengan hidup rukun,” pungkasnya. (*)