Kota Batu,tagarjatim.id – Setelah merilis skuad dan jersey musim 2025–2026 pada Minggu (7/12/2025) kemarin, Persikoba kini memasuki masa krusial menjelang laga perdana Liga 4 pada 12 Desember. Euforia peluncuran sudah berakhir. Yang tersisa adalah tuntutan nyata agar Persikoba menjawab ekspektasi besar publik.

Acara launching di Graha Pancasila memperlihatkan betapa seriusnya Pemerintah Kota Batu memberi dukungan. Wali Kota Nurochman menegaskan bahwa kepercayaan yang diberikan pemerintah bukan sekadar simbol seremonial. Ia menekankan bahwa seluruh pemain harus tampil tanpa beban namun tetap berkomitmen sepenuhnya.

Pernyataan itu ia tegaskan melalui pesan langsung kepada para pemain.

“Pemerintah sudah memberi dukungan penuh. Sekarang tinggal kalian membuktikan permainan terbaik. Jalankan instruksi pelatih dan jangan merasa terbebani,” ujar Wali Kota.

Wakil Wali Kota Batu sekaligus Manajer Tim, Heli Suyanto, menyampaikan pesan lebih tegas. Ia menekankan bahwa jersey baru yang diperkenalkan bukan hanya seragam, tetapi identitas dan harga diri Kota Batu yang harus dibawa dengan penuh tanggung jawab.

Ia memberikan motivasi dengan gaya khasnya. “Loss no wes, kabehan. Tunjukkan kemampuan kalian supaya Persikoba tetap eksis dan membawa marwah Kota Batu,” ucap Heli.

Dengan total dua puluh tujuh pemain yang kini berada dalam fase akhir persiapan, Head Coach Arif Suyono mengarahkan latihan pada peningkatan transisi, kedisiplinan taktik, dan efektivitas penyelesaian akhir. Manajemen menyebut progres pemain terus meningkat setiap hari.

Hadirnya legenda Timnas Indonesia, Ismed Sofyan, memberikan tekanan moral tambahan sekaligus suntikan semangat. Ia mengingatkan bahwa dukungan pemerintah harus dibalas dengan mental bertarung yang maksimal.

Ia menyampaikan pesan tegas kepada skuad Laskar Elang Putih.

“Pemkot Batu sudah total mendukung Persikoba. Para pemain juga harus fight total untuk memenangkan pertandingan,” tegas Ismed.

Antusiasme suporter, dukungan sponsor, hingga kehadiran pimpinan daerah saat launching memperlihatkan betapa besar ekspektasi masyarakat terhadap Persikoba. Klub ini tidak lagi dianggap sebagai peserta pelengkap. Publik ingin melihat permainan yang solid, progres yang nyata, dan hasil yang membanggakan.

Liga 4 menjadi panggung penentuan. Pertanyaannya kini bergantung pada seberapa siap Persikoba menjawab tekanan dan mengonversi dukungan besar ini menjadi prestasi. (*)