Kabupaten Malang, tagarjatim.id – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menggelar kegiatan Silaturahmi dan Penguatan Organisasi bersama tiga PCNU di wilayah Malang Raya, Rabu (3/12/2025). Acara yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Malang ini dihadiri PCNU Kabupaten Malang, PCNU Kota Malang, dan PCNU Kota Batu.

Bupati Malang, Sanusi, membuka acara dengan apresiasi atas dipilihnya pendopo sebagai tempat silaturahmi Organisasi NU. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara Pemkab dan PCNU dalam penanganan kemiskinan.

“Angka kemiskinan Kabupaten Malang masih 8,78 persen atau sekitar 235,63 ribu jiwa. Kami mengajak PCNU untuk terus bersinergi menekan angka ini. Mohon doa agar Kabupaten Malang selalu dijauhkan dari musibah dan tetap aman,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Malang, KH. Hamim Kholili, dalam kesempatan tersebut menyampaikan laporan perkembangan kegiatan dan program strategis. Ia menegaskan bahwa Kabupaten Malang merupakan salah satu basis terbesar NU di Jawa Timur.

“Kami membawahi 33 kecamatan, dan sekitar 87,5 persen penduduk Kabupaten Malang adalah warga NU. Ini menunjukkan betapa kuatnya akar sosial-keagamaan NU di daerah ini,” ujarnya.

KH. Hamim juga memaparkan penguatan komunitas seni budaya jaranan yang dibina PCNU Kabupaten Malang.

“Komunitas Jaranan kami bina bukan hanya pada aspek seni, tetapi juga penguatan spiritual melalui ngaji rutin. Dengan begitu, seni budaya tetap hidup namun tetap terarah secara ruhani,” jelasnya.

Ketua PCNU Kabupaten Malang juga menjelaskan terkait aset wakaf, ia menyampaikan perkembangan signifikan terkait hal tersebut.

“Aset wakaf PCNU Kabupaten Malang telah mencapai lebih dari 3.000 lokasi. Sekitar 700 di antaranya sudah bersertifikat. Sisanya masih dalam proses penyelesaian administrasi, terutama Akta Ikrar Wakaf. Kami berharap seluruh aset ini memiliki legalitas jelas agar bisa dimanfaatkan optimal untuk umat,” katanya.

Kemudian dalam arahannya, Ketua PWNU Jawa Timur, KH. Abdul Hakim Mahfudz, mengingatkan pentingnya kegiatan silaturahmi sebagai sarana mengetahui kondisi faktual PCNU di daerah. Ia menyebut bahwa banyak kegiatan NU yang masih belum terukur secara sistematis karena pola gerak organisasi yang bersifat sosial dan kultural.

Selain itu, ia menegaskan kembali sejarah penting NU dalam merespons kebijakan kolonial serta kiprahnya di panggung internasional. KH. Abdul Hakim mengajak seluruh pengurus untuk bermuhasabah dan memperkuat kedekatan dengan umat, terutama di tengah meningkatnya musibah seperti banjir dan tanah longsor.

Kegiatan ditutup dengan tausiah Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur, KH. Abdul Matin Djawahir, yang mengajak NU di Malang Raya terus memperkuat kekompakan dan mengokohkan peran keumatan.

Acara ini menjadi momentum penting konsolidasi dan pemetaan program, sekaligus mempertegas komitmen NU dalam membersamai masyarakat secara spiritual, sosial, dan kultural.(*)