Kota Batu, tagarjatim.id – Pemerintah Kota Batu bersama Forkopimda menyiapkan langkah taktis hingga jangka panjang untuk menjaga kelancaran lalu lintas guna mengantisipasi membludaknya arus wisatawan pada libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Dalam Rapat Koordinasi Tahap IV Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) di Hotel Horison, Kota Batu pada Rabu (3/12/2025), menghasilkan kesepakatan rekayasa lalu lintas lintas sektor dan rencana pembukaan akses jalan baru yang dinilai menjadi solusi struktural bagi Kota Batu sebagai destinasi wisata unggulan.

Wali Kota Batu Nurochman menegaskan pentingnya sinergi penuh antarlembaga demi menghadapi momentum puncak kunjungan wisata. Ia mengatakan bahwa kesiapan lalu lintas adalah faktor pertama yang menentukan persepsi pengunjung terhadap Kota Batu.

“Kesiapan lalu lintas adalah kesan pertama bagi pengunjung. Kita harus meninggalkan ego sektoral dan merajut sinergi,” ujarnya.

Menurutnya, semakin banyak wisatawan mancanegara yang tertarik dengan wisata alam Kota Batu harus diimbangi dengan komunikasi global yang lebih adaptif.

“Wisatawan mancanegara kini tertarik pada wisata alam kita, maka diperlukan promosi dengan gaya dan bahasa global,” tambahnya.

Wali Kota juga meminta seluruh pihak untuk tidak menggunakan diksi “macet” dalam penyampaian informasi kepada publik. “Kita harus mengedepankan narasi positif dan informatif tanpa memunculkan kesan negatif bagi wisatawan,” tegasnya.

Dalam rakor tersebut, Wali Kota turut mengungkapkan langkah strategis jangka panjang berupa pembukaan akses jalan baru melalui kerja sama dengan Perhutani. Jalur tercepat yang kini dikaji adalah koridor Sukorejo–Lawang, yang diharapkan dapat menjadi alternatif utama untuk memecah penumpukan kendaraan saat libur panjang.

Kadishub Kota Batu, Hendry Suseno, memprediksi peningkatan volume kendaraan dapat mencapai 19–20 persen, terlebih dengan adanya dua kali long weekend dalam periode Nataru.

“Kami akan menyiapkan personel, sarana prasarana, dan memaksimalkan perlengkapan jalan pada saat gelaran operasi berjalan. Personel dan alat akan kami maksimalkan,” jelasnya.

Dishub juga menyiapkan delapan titik rampcheck untuk memastikan kelaikan kendaraan wisata. Selain itu, berbagai langkah penataan parkir dilakukan, termasuk pemasangan gate parking di Alun-Alun, pengosongan SRP depan Bakso Kota yang dialihkan ke kantong parkir Alun-Alun, serta pemindahan parkir bus menuju rest area.

“Semua penataan ini untuk mengurangi potensi hambatan yang bisa memperlambat arus kendaraan di pusat kota,” pungkas Hendry.

Sementara, Kasat Lantas Polres Batu, AKP Kevin Ibrahim, mengungkapkan bahwa Polres Batu telah menyiapkan 293 personel yang disebar ke enam Pos Pengamanan (Pos Pam) dan satu Pos Pelayanan (Pos Yan). Pos Yan Batos akan menjadi pusat kendali utama untuk memonitor dinamika arus lalu lintas.

“Penindakan pelanggaran akan didukung oleh 10 titik ETLE statis dan satu mobil ETLE. Rekayasa lalu lintas akan diterapkan secara berjenjang, didasarkan pada kondisi trouble spot dan volume kendaraan,” tuturnya.

Ia memaparkan sejumlah rekayasa yang telah disiapkan seperti contraflow di koridor P.3 Krematorium–Simpang 3 Dewi Sartika serta skema one way di Jalan Ir. Soekarno dengan alternatif melalui Wukir atau Junrejo.

“Jika jumlah kendaraan di exit tol melebihi 1.500 unit atau okupansi hotel menyentuh 80 persen, maka rekayasa akan langsung diaktifkan,” tegas Kevin.

Selain itu, pada malam pergantian tahun, ruas jalan di sekitar Alun-Alun Batu akan ditutup total demi menjaga keamanan dan kelancaran perayaan. Kasat Lantas juga mengajak pelaku usaha di sektor pariwisata turut berperan.

“Kami meminta dukungan dari PHRI dan pelaku usaha wisata untuk menyiapkan kantong parkir tambahan supaya tidak terjadi penumpukan di tepi jalan,” ujarnya.(*)