Kota Malang, tagarjatim.Id – Dalam semangat memperingati Hari Pahlawan 2025, pelajar MAN 1 Kota Malang menyalakan semangat perjuangan dengan cara kreatif dan edukatif. Melalui kegiatan bertajuk DAMAI (Dialog dan Aksi Moderasi Agama Indonesia) yang digelar di kawasan Car Free Day (CFD) Jalan Ijen, Minggu (9/11/2025), para pelajar menghadirkan edukasi publik tentang nilai-nilai kepahlawanan dan toleransi beragama.

Kegiatan ini dirancang agar generasi muda tidak hanya mengenang jasa pahlawan, tetapi juga mampu merealisasikan nilai-nilai perjuangan dalam kehidupan masa kini. Beragam aktivitas kreatif digelar, mulai dari permainan interaktif hingga kolaborasi seni jalanan yang menarik perhatian masyarakat.

Salah satu permainan yang paling diminati pengunjung adalah kartu tantangan, berisi pertanyaan seputar nilai-nilai pahlawan, kebangsaan, serta toleransi antarumat beragama. Setiap peserta yang menjawab dengan benar berhak memilih hadiah. Melalui cara sederhana ini, pelajar MAN 1 Malang mengajak masyarakat memahami makna perjuangan dan kebersamaan secara menyenangkan.

“Saya sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Selain seru, ini kesempatan bagus untuk belajar nilai-nilai pahlawan dan toleransi secara langsung,” kata Alvi (28), pengunjung asal Kepanjen.

Menurutnya, permainan edukatif seperti ini mampu menanamkan nilai kebangsaan dan kemajemukan kepada generasi muda dengan cara yang lebih dekat dan interaktif.

Selain permainan, acara juga dimeriahkan pertunjukan musik dan tari bertema kebangsaan. Musisi muda Aldo Petibuan memainkan alat musik tradisional sape dari Kalimantan, mengiringi lagu Tanah Air Beta yang dibawakan bersama tim tari MAN 1 Malang melalui tarian Gerak Nusantara. Kolaborasi ini menjadi simbol harmoni dan semangat keberagaman yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

Kepala MAN 1 Kota Malang, Sutirjo, mengatakan kegiatan tersebut menjadi wujud komitmen madrasah dalam menanamkan semangat kebangsaan dan moderasi beragama di kalangan pelajar. Ia menilai, generasi muda perlu terus menyalakan semangat perjuangan pahlawan melalui aksi nyata di tengah tantangan zaman.

“Di era digital saat ini, pelajar harus melek literasi dan terampil secara digital. Dengan begitu, mereka bisa melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan karya yang berdampak dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.