Malang – Berdasarkan penanggalan kalender Jawa, malam ini merupakan malam Jumat Legi.

Bagi masyarakat Jawa Timur, Jumat Legi dianggap sebagai waktu istimewa untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Tradisi ini sudah turun temurun sejak jaman dulu. Mayoritas masyarakat Jawa Timur penganut Kejawen jawa atau Islam Kejawen melakukan berbagai ritual dan amalan ibadah dengan harapan mendapatkan berkah, menolak bala, dan mencapai hajat yang diinginkan. Caranya yakni dengan mengadakan selamatan di rumahnya masing-masing atau mengadakan tahlilan atau istighosah. Tradisi ini pun diwarnai dengan perpaduan tradisi Jawa dan Islam NU, menghasilkan ritual yang khas dan sarat makna.

Sejarah dan Makna Tradisi Malam Jumat Legi

Dilansir dari berbagai sumber, akar tradisi Malam Jumat Legi ini sudah sejak masa Kerajaan Majapahit. Pengaruh Hindu masih terasa dalam tradisi ini, seperti ritual Wasilah (mengirim doa kepada leluhur) dan Kenduri Sajen Sandingan (memberikan sajian makanan kepada arwah leluhur di perempatan jalan).

Namun, seiring masuknya Islam, tradisi ini mengalami transformasi. Para ulama NU mengadopsi tradisi lama dan memadukannya dengan nilai-nilai Islam. Wasilah diubah menjadi doa kepada para ulama dan leluhur yang telah meninggal, dan Kenduri Sajen Sandingan diubah menjadi sedekah kepada fakir miskin. Pembacaan mantra diganti dengan tausiyah dan pengajian.

Perpaduan Tradisi dan Islam Nahdlatul Ulama di Jatim

Tradisi Malam Jumat Legi di Jawa Timur menjadi contoh akulturasi budaya dan agama yang harmonis. Tradisi Jawa yang sarat kearifan lokal dipadukan dengan nilai-nilai Islam NU, menghasilkan ritual yang bermakna dan sesuai dengan syariat Islam. Perpaduan ini terlihat jelas dalam beberapa ritual utama, yaitu:

• Wasilah: Doa dipanjatkan kepada para ulama dan leluhur yang telah meninggal, bukan lagi kepada arwah leluhur secara langsung.

• Kenduri Sajen Sandingan: Makanan yang disajikan dibagikan kepada fakir miskin dan warga yang hadir, bukan lagi sebagai sesaji untuk arwah leluhur.

• Pembacaan Mantra: Diganti dengan tausiyah dan pengajian yang berisi nilai-nilai Islam dan ajaran moral.

Makna Jumat Legi

Menurut penanggalan jawa, malam Jumat Legi memiliki neptu besar yakni 13. Secara nama, Jumat memiliki makna sebagai zat penyangga dalam kehidupan, sedangkan Legi memiliki makna sebagai simbol arah (mata angin timur) atau unsur kehidupan pokok. Sedangkan Legi ini mengandung makna angin atau udara, yang mana udara diartikan sebagai simbol kehidupan manusia. Jadi, jika udara tidak ada, maka tidak ada juga kehidupan manusia di di dunia.

Menurut orang Jawa, malam Jumat Legi ini merupakan malam sakral. Pada malam tersebut, orang Jawa biasanya melakukan tradisi ritual yang ada hubungannya dengan makam.

Adapun ritual Jumat Legi tersebut yaitu berupa kegiatan  membersihkan makam, zairah kubur, menaburkan bunga dan membacakan doa-doa untuk arwah atau orang yang telah meninggal.

Nah yang menjadi pertanyaan, adakah larangan malam Jumat Legi? Dalam Islam, tidak disebutkan adanya larangan malam Jumat Legi. Menurut pandangan Islam, malam Jumat Legi ini justru malam yang sakral dan memiliki keistimewaan.

Keistimewaan Malam Jumat Legi Menurut Islam

Menurut padangan Islam, malam Jumat Legi merupakan hari yang istimewa dan malam dimana pahala amalan seseorang akan dilipatgandakan.

Nah berikut ini beberapa amalan baik pada malam Jumat Legi yang bisa diamalkan oleh umat Muslim.

1. Baca surat Yasin

Baca Juga: Hari Ini 21 September 2023 Malam Jumat Apa dalam Kalender Jawa? Waspada, Arwah Begentayangan!

Saat tiba malam Jumat, umat muslim dianjurkan membaca surat Yasin. Biasanya baca surat Yasin dilakukan usai shalat Maghrib sebanyak tiga kali. Anjuran membaca surat Yasin pada malam Jumat ini tertuang dalam hadis yang diriwayatkan Abu Dawud berikut ini.

“Barangsiapa membaca surat Yasin dan Shaffat di malam Jumat, maka Allah akan memberi permintannya”. (HR Abu Dawud).

2. Memperbanyak Sholawat

Selain membaca surat Yasin, umat Muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak baca sholawat pada malam Jumat. Anjuran bersholawat ini tercantum juga dalam hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Muslim berikut ini.

“Barangsiapa yang bersholawat kepadaku sekali, maka Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali.” (HR Imam Muslim)

3. Baca surat Al Kahfi

Saat malam Jumat, dianjurkan juga agar umat Muslim Baca surat Al Kahfi sebagai dalam hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Al Hakim dan Baihaqi berikut ini.

“Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka akan ada cahaya yang meneranginya di antara dua Jumat” (HR. Al Hakim dan Baihaqi).

Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi Jumat legi di antaranya ada ketaqwaan kepada Tuhan, memanjatkan doa kepada leluhur, kebersamaan dan solidaritas, serta pelestarian budaya.

iklan ucapan selamat maulid nabi muhammad saw