Kabupaten Malang, Tagarjatim.id – Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Malang mencatat sejumlah capaian strategis sepanjang tahun 2025, khususnya dalam mengawal pelaksanaan tiga program prioritas nasional di daerah. Program tersebut meliputi Makan Bergizi Gratis (MBG), penguatan ketahanan pangan, serta aktivasi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Malang, Zia’ul Haq, mengungkapkan bahwa implementasi program MBG menunjukkan perkembangan signifikan. Hingga kini, sebanyak 154 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah terbentuk di Kabupaten Malang.
“Dari total tersebut, 123 SPPG sudah aktif beroperasi, sementara 31 lainnya masih dalam tahap persiapan. Jumlah penerima manfaatnya sudah menembus lebih dari 250 ribu orang,” ujar Zia.
Menurutnya, Fraksi Gerindra berkomitmen penuh mengawal program yang digagas langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto tersebut. Program MBG dinilai memiliki peran strategis dalam mencetak generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.
“Kami memastikan seluruh SPPG berjalan sesuai standar operasional, termasuk yang masih dalam tahap persiapan,” tegasnya.
Zia juga menegaskan pihaknya tidak akan ragu melakukan evaluasi hingga memberikan teguran apabila ditemukan pelanggaran dalam pelaksanaan program. Hal ini menyusul adanya insiden keracunan makanan di salah satu sekolah di wilayah Kepanjen beberapa waktu lalu.
“Kami langsung turun, menegur, dan menelusuri kejadian tersebut. Ini menjadi evaluasi serius karena program ini masih tahun pertama berjalan,” katanya.
Tak hanya MBG, Fraksi Gerindra turut menyoroti capaian penguatan ketahanan pangan di Kabupaten Malang. Berdasarkan data Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA), Kabupaten Malang resmi berstatus tahan pangan sejak akhir 2024.
Sebanyak 378 desa dan 12 kelurahan kini tercatat dalam kategori tahan pangan. Bahkan, tidak ada lagi desa yang masuk dalam kategori rentan pangan, baik rendah maupun sedang.
“Capaian ini harus terus dijaga, mengingat Kabupaten Malang merupakan salah satu lumbung pangan utama di Jawa Timur,” jelas Zia.
Program prioritas nasional lainnya yang juga menjadi perhatian adalah Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Hingga saat ini, sebanyak 390 koperasi telah diaktivasi di seluruh desa dan kelurahan se-Kabupaten Malang.
“Koperasi Merah Putih menjadi motor penggerak ekonomi desa. Unit usaha yang dijalankan harus berbasis potensi dan kearifan lokal masing-masing wilayah,” imbuhnya.
Ke depan, Zia berharap seluruh program tersebut dapat memberikan dampak yang semakin luas dan dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama memasuki tahun 2026. (*)





















