Kota Blitar, tagarjatim.id – Jelang perayaan Nataru 2025/2026 Tim Koordinasi Pengawasan Pembinaan Makanan dan Obat (TKP2MO) Kota Blitar menemukan puluhan makanan dan minuman kadaluarsa, serta kemasan rusak di sejumlah swalayan. Petugas menemukan puluhan roti, minuman kaleng serta satu cairan pembersih mulut kadaluarsa masih dijajakan di etalase, swalayan jalan Ahmad Yani, Kota Blitar Kamis (11/12/25).

Petugas langsung menarik mamin yang tak layak konsumsi dan membahayakan kesehatan ini, dari lokasi penjualan. Petugas juga memberikan pembinaan kepada pengawas swalayan, dan segera menarik barang lainya yang telah kadaluarsa.

Temuan mamin diantaranya, ada sejumlah roti yang kadaluarsa sejak bulan November 2025, sepuluh kaleng minuman penambah ion tubuh yang kadaluarsa sejak 2 Desember 2025, serta beberapa temuan lainya.

Pihak swalayan berdalih, barang tersebut terlewat dalam pengecekan oleh petugas swalayan. Pihaknya segera menarik dan menukarkan ke pihak sales, terhadap barang kadaluarsa tersebut.

“Sebetulnya kita sudah melakukan pemeriksaan barang yang kadaluarsa untuk diganti barang yang baik, namun mungkin karena keteledoran karyawan. Barang tersebut akan kami tukar ke sales yang mengirim,” ujar Supri, pengawas swalayan Tiara kepada wartawan.

Sementara Petugas TKP2MO melanjutkan kembali sidak ke sejumlah swalayan lainya. Di sebuah gudang sekaligus swalayan jalan Jati, Kota Blitar petugas mendapati sejumlah susu kemasan kaleng yang kondisinya tak layak atau rusak. Temuan tersebut langsung didata oleh petugas dan ditarik dari peredaran.

Kabid kesehatan masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Blitar, Endang Purwono yang memimpin sidak mengatakan, ada tiga hal penting dalam pelaksanaan sidak jelang nataru ini. Diantaranya untuk melindungi konsumen atas makanan dan minuman yang membahayakan kesehatan jika dikonsumsi. Pihaknya akan melakukan pembinaan kepada pihak swalayan atas temuan barang yang seharusnya tidak dijual karena tidak memenuhi syarat layak jual tersebut.

“Walaupun gak begitu banyak, ada temuan makanan minuman kadaluarsa tadi. Begitu juga ada kaleng yang penyok kemudian kami akan lakukan pembinaan kepada pihak swalayan,” pungkasnya. (*)