Kota Malang, Tagarjatim.id – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Malang memberikan apresiasi penghargaan kepada 78 pendonor lestari, yang telah melakukan Donor Darah Sukarela (DDS) ke 50 kali. Penyerahan penghargaan dilakukan di hotel Atria Kota Malang, Rabu (10/12/2025).
Nama-nama 78 pendonor lestari ini sebelumnya diverifikasi dan disetujui oleh PMI Provinsi Jawa Timur. Ketua PMI Kota Malang, Imam Buchori, menekankan arti pentingnya penghargaan ini.
“Meskipun penghargaan ini bukan tujuan utama para pendonor, penganugerahan ini adalah bagian integral dari upaya kami dalam pelestarian donor dan proses rekrutmen. Dedikasi inilah yang menjadi kunci utama untuk menjamin ketersediaan stok darah yang aman dan cukup bagi pasien di Kota Malang dan sekitarnya,” ujar Imam Buchori.
Imam menambahkan, dalam setahun, PMI Kota Malang membutuhkan stok darah hingga 70.000 kantong. Hingga Oktober 2025, PMI Kota Malang telah mengumpulkan 53.553 kantong. Jumlah itu didapat melalui donor darah di dalam gedung maupun melalui Mobil unit.
“PMI Kota Malang melayani 71 Rumah Sakit dan Klinik di wilayah Malang Raya. Kami juga melayani PMI di wilayah Jawa Timur yang kekurangan stok darah. Kemarin kita juga mengirim 100 kantong ke daerah bencana di Sumatera, dan Aceh,” jelas Imam.
Imam merinci, jumlah penerima penghargaan di Kota Malang yakni penghargaan 10 kali kepada 326 orang, penghargaan 25 kali kepada 205 orang, penghargaan 50 kali kepada 78 orang dan penghargaan 75 kali kepada 48 orang.
“Kami juga masih mengusulkan 99 nama untuk mendapat penghargaan 100 kali donor dari presiden,” tambahnya.
Walikota Malang, Wahyu Hidayat, memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para penerima penghargaan.
“Para pendonor 50 kali ini adalah pahlawan kemanusiaan sejati Kota Malang. Mereka telah membuktikan bahwa dengan konsistensi dan keikhlasan, kita dapat menyelamatkan nyawa. Pemerintah Kota Malang sangat bangga dan berterima kasih atas kontribusi tulus Anda semua,” kata Walikota.
Selain menyerahkan penghargaan kepada 78 pendonor lestari yang telah melakukan donor 50 kali, PMI Kota Malang juga menyerahkan penghargaan kepada salah satu pendonor rhesus negatif, Estu Winayudita.
Estu mengucapkan terimakasih atas dukungan yang diberikan PMI Kota Malang selama ini. Estu menceritakan, sebagai orang yang memiliki golongan darah dengan rhesus negatif, dirinya sempat mengalami kesulitan saat membutuhkan transfusi darah.
“Tahun 2012 lalu saya menderita demam berdarah yang membutuhkan transfusi darah. Namun karena sulit, jadi saya harus menunggu hingga 5 hari, padahal butuh 10 kantong dan sakit saya sudah parah,” ungkapnya.
Saat ini, wanita berusia 37 tahun ini telah memiliki komunitas rhesus negatif di wilayah Malang Raya. Ada sekitar 30 orang yang tergabung dalam komunitas tersebut. Ia berharap dengan adanya komunitas ini di wilayah Malang Raya bisa membantu pasien yang membutuhkan transfusi darah dengan rhesus negatif.
“Biasanya dapat info dari PMI kalau ada pendonor rhesus negatif. Nanti mereka bisa gabung ke komunitas melalui grup WA,” pungkasnya.
Penganugerahan penghargaan ini juga menjadi momen untuk menegaskan komitmen PMI Kota Malang untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan donor darah dan memastikan bahwa setiap tetes darah yang dikumpulkan telah melalui proses sesuai standar CPOB dari Badan POM.
PMI berharap, melalui kegiatan penganugerahan ini, kesadaran masyarakat untuk menjadi pendonor darah rutin dapat meningkat, sehingga kebutuhan darah untuk masyarakat dan fasilitas kesehatan di Kota Malang dapat terpenuhi secara berkelanjutan. (*)



















