Kota Malang, tagarjatim.id — Memperingati Hari Disabilitas Internasional 2025, Sekolah Luar Biasa (SLB) ABD Negeri Kedungkandang, Kota Malang, menggelar rangkaian kegiatan yang berfokus pada layanan kesehatan sekaligus pengembangan diri bagi peserta didik, Selasa (9/12/2025). Kegiatan tersebut meliputi pameran hasil karya siswa serta pemeriksaan kesehatan gratis yang diikuti puluhan siswa.

Sedikitnya 88 siswa mendapatkan layanan cek kesehatan berupa pemeriksaan tensi darah, kondisi umum, hingga pemberian obat ringan secara cuma-cuma. Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Posyandu Difabel dan Puskesmas setempat sebagai bentuk kolaborasi layanan pendidikan dan kesehatan.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SLB ABD Negeri Kedungkandang, Rusmiati Junianingsih, mengatakan pemeriksaan kesehatan menjadi bagian penting dalam menunjang proses pembelajaran siswa berkebutuhan khusus. Menurutnya, kondisi fisik siswa perlu dipantau secara berkala agar layanan pendidikan dapat diberikan secara optimal dan sesuai kebutuhan masing-masing anak.

“Jadi peringatan ini kita berharap bahwa tujuan awal kami adalah memberikan layanan kesehatan kepada anak-anak kami. Supaya mereka bisa menikmati belajar, menikmati layanan pembelajaran di sini lebih prima lagi. Dengan mengetahui seberapa ukuran kesehatan mereka, maka kami akan lebih mudah untuk memberikan layanan dari pendidikan pada mereka,” ujar Rusmiati.

Ia menjelaskan, sebagian besar siswa SLB termasuk kelompok rentan secara kesehatan karena kondisi kekhususan yang mereka miliki. Oleh sebab itu, monitoring kesehatan rutin menjadi prioritas sekolah agar setiap potensi gangguan kesehatan dapat terdeteksi sejak dini dan tidak menghambat perkembangan belajar siswa.

Salah satu siswi, Syahputri Mainonara, mengaku senang dapat mengikuti pemeriksaan secara langsung. Ia merasa terbantu karena bisa mengetahui kondisi kesehatannya sekaligus memperoleh obat tanpa biaya.

“Karena kalau gak ada cek kesehatan mungkin saya gak tau kalau tensi saya tinggi, mungkin gak dapet obat juga. Jadi bisa tau kalau misal tensinya tinggi, terus butuh obat untuk tensinya tinggi dan lain sebagainya. Mungkin teman-teman yang batuk dan pilek juga dapet obat gitu. Sangat membantu,” ungkapnya.

Selain layanan kesehatan, pameran karya siswa turut menjadi sorotan dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional di sekolah tersebut. Beragam hasil keterampilan siswa dipamerkan sebagai wujud kreativitas sekaligus sarana meningkatkan kepercayaan diri para penyandang disabilitas.

Melalui kegiatan ini, pihak sekolah berharap masyarakat semakin terbuka, menerima, serta memberi ruang yang lebih luas bagi siswa disabilitas untuk berkembang dan berpartisipasi setara di berbagai bidang kehidupan.(*)