Kabupaten Blitar, tagarjatim.id – Setelah ramai beredar di media sosial, tentang seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Sutojayan, Kabupaten Blitar, Sri Wahyuni, 42, menjadi korban kebakaran apartemen Wang Fuk Court Hongkong, akhirnya terungkap kepastiannya. Suami, Sugeng Widodo, 49 akhirnya menerima kabar duka dari KJRI Hongkong Minggu (30/11/2025) sore melalui sambungan video call.

Sugeng langsung dikabari jika satu jenasah teridentifikasi adalah istri tercintanya, yang baru 2 tahun menjadi PMI di Hongkong. Bak disambar petir, Sugeng pun lemas tak berdaya menerima kabar duka, bahwa ibu dari 3 anaknya telah tiada. Padahal, sebelum kejadian korban sempat menghubunginya hendak memasak sup untuk majikanya yang berusia 90 tahun.

“Saya kontak terakhir Rabu kemarin, dia bilang mau masak sup untuk majikanya. Selang beberapa jam kejadian kebakaran itu, saya sempat berpikir mestinya bisa melarikan diri, namun memilih tetap bersama majikanya hingga meninggal,” kenangnya sambil menahan duka mendalam, saat ditemui di rumah duka, Senin (01/12/2025).

Menurut Widodo, kepastian juga disampaikan adik iparnya dan bibinya, yang juga berada di Hongkong. Iapun berharap, jenasah istrinya segera dipulangkan ke tanah air untuk dimakamkan di TPU Sutojayan.

“Katanya sih dua tiga hari jenasahnya akan tiba, saya minta kepada KJRI kalau bisa lebih cepat lebih baik,” imbuhnya pilu.

Widodo menyebut, firasat kepergian istrinya dirasakan sebulan lalu tepat dihari ulang tahun Sri Wahyuni. Kala itu tanggal 1 November 2025 korban menelpon meminta dibelikan kalung sebagai hadiah. Setelah itu, selama tiga hari berturut turut rumahnya berbau harum bunga tabur, meski sempat mengusik pikirannya, namun Widodo berusaha menepisnya.

“Sebulan lalu, pas ulang tahunya tanggal 1 November, minta dibelikan kalung. Habis itu tiga hari berturut turut, di rumah aromanya harum terus. Saya dalam hati sempat berpikir, lalu saya bilang ah enggaklah,” kenangnya soal firasat kepergian almarhumah.

Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar Ivong Berttyanto, dikonfirmasi terpisah mengatakan, baru menerima pemberitahuan lisan dari PJTKI yang memberangkatkan korban.

“Baru saja kita menerima pemberitahuan lisan, dari PT bahwa korban menar warga kami. Kepastiannya juga dikuatkan dengan hasil tes DNA korban dengan adiknya yang juga PMI di Hongkong,” terang Ivong kepada wartawan di ruangannya.

Disnaker Kabupaten Blitar akan mengupayakan untuk membantu proses penjemputan jenasah korban ke rumah duka. Upaya dilakukan sebagai bentuk tanggungjawab terhadap pekerja migran yang meninggal dunia akibat insiden kebakaran di Hongkong.

“Kami koordinasikan dengan BP3MI di Surabaya, keluarga sampe nanti proses kepulangannya sampai penyerahan ke pihak keluarga, itu yang kami lakukan,” pungkasnya. (*)