Kota Batu, tagarjatim.id – Pemerintah Kota Batu terus tancap gas memperkuat kapasitas aparatur dengan pendekatan yang lebih relevan dan modern. Langkah itu diwujudkan melalui gelaran Inclusive Festival (InFest) Goes to Local Government, workshop literasi dan investasi yang digagas BKPSDM Kota Batu berkolaborasi dengan DJPPR Kemenkeu RI, Rabu (26/11/2025).
Berlokasi di Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Jawa Timur, Kecamatan Junrejo, kegiatan ini menjadi tindak lanjut arahan DJPPR Kemenkeu RI untuk memperluas edukasi keuangan di ranah pemerintah daerah, khususnya bagi para ASN Kota Batu. Tujuannya tidak main-main: mencetak aparatur yang cakap mengelola keuangan negara sekaligus mahir menata finansial pribadi secara sehat dan berkelanjutan.
Kepala BKPSDM Kota Batu, Santi Restuningsasi, menegaskan bahwa literasi finansial kini bukan lagi sekadar pelengkap.
“Literasi keuangan negara bukan hanya sebagai pengetahuan tambahan tetapi nantinya menjadi kompetensi strategis yang harus dimiliki oleh seluruh ASN Kota Batu dalam menunjang tata kelola pemerintahan,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Kepala Bagian Komunikasi dan Layanan Informasi DJPPR Kemenkeu RI, Wawan Sugiyarto, yang menyebut kolaborasi ini sebagai langkah krusial meningkatkan kapasitas ASN.
“Acara ini merupakan kolaborasi yang baik antara kami dan Pemkot Batu sebagai komitmen bersama untuk meningkatkan literasi keuangan dan pengelolaan investasi bagi ASN. Ekosistem keuangan yang baik di masyarakat Batu dimulai dari ruang lingkup ASN,” ujarnya.
Workshop ini menghadirkan dua narasumber mumpuni dari DJPPR Kemenkeu RI. Mhd. Iqbal Balative, Kepala Subdirektorat Program dan Manajemen Pengetahuan, membedah keterkaitan investasi masyarakat dengan keuangan negara dan memperkenalkan instrumen investasi Sukuk Tabungan ST015. Sementara itu, Ahmad Nasikin, Certified Financial Planner, mengupas tuntas strategi perencanaan keuangan pribadi agar ASN lebih sigap, adaptif, dan tidak gagap finansial.
Lewat InFest Goes to Local Government, Pemkot Batu berharap budaya pengelolaan finansial yang matang dan bertanggung jawab tumbuh kuat di kalangan ASN. Jika aparatur sehat secara finansial, tata kelola pemerintahan ikut terdongkrak, stabilitas keuangan daerah menguat, dan kontribusi terhadap perekonomian nasional semakin nyata. (*)



















