Sidoarjo, tagarjatim.id – Genangan air kembali melanda Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Minggu (23/11/2025). Hingga Senin (24/11/2025), ketinggian banjir justru meningkat dan berada di kisaran 10 hingga 40 sentimeter.

Suhartoyo, warga Kedungbanteng, menyebut banjir mulai muncul sejak Kamis (20/11/2025). Curah hujan tinggi pada Sabtu dan Minggu membuat genangan naik signifikan.

“Awalnya hanya sekitar sepuluh sentimeter. Setelah dua hari hujan deras, naik sampai empat puluh sentimeter,” kata Suhartoyo, Senin (24/11/2025).

Ia menjelaskan daerahnya memang rentan tergenang karena berada di dataran yang lebih rendah dibanding desa lain di sekitarnya. Kondisi tersebut membuat limpahan air dari wilayah sekitar mengalir ke Kedungbanteng. Di sisi lain, sungai-sungai yang menjadi jalur pembuangan juga dalam kondisi meluap sehingga air sulit keluar.

“Desanya seperti cekungan. Air dari desa lain berkumpul di sini. Dipompa pun sering kembali lagi karena sungainya juga penuh,” ujarnya.

Sebelumnya, Bupati Sidoarjo Subandi menyatakan pemerintah daerah sedang melakukan pembersihan aliran sungai dan mengoperasikan pompa di sejumlah titik genangan. Ia menyebut langkah lanjutan berupa perbaikan drainase dan mitigasi jangka panjang juga sedang disiapkan.

Namun warga Kedungbanteng menilai normalisasi Sungai Kedungbanteng sudah lama tidak dilakukan. Akibatnya, pendangkalan terjadi dan memperburuk daya tampung aliran air.

“Dulu pernah dinormalisasi, tapi sudah lama tidak dirawat. Akhirnya sungai makin dangkal,” ujar Suhartoyo.

Pantauan di lapangan menunjukkan dua desa di Kelurahan Tanggulangin, yakni Banjarasri dan Kedungbanteng, masih terendam banjir dengan ketinggian antara 10 hingga 40 sentimeter.(*)