Tagarjatim.id – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak Surabaya merilis peringatan dini mengenai potensi gelombang tinggi dan banjir rob yang diperkirakan terjadi di wilayah perairan dan pesisir Jawa Timur pada 6 hingga 10 November 2025.
Berdasarkan prakiraan gelombang, wilayah perairan selatan Jawa Timur seperti Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember hingga Banyuwangi berpotensi mengalami gelombang mencapai 2 hingga 3 meter, bahkan dapat meningkat mendekati 4 meter pada kondisi tertentu. Situasi ini dinilai berisiko terhadap keselamatan pelayaran terutama bagi nelayan dan kapal berukuran kecil.
Sementara pada perairan utara seperti Masalembu, Bawean, Tuban, Gresik, Bangkalan hingga perairan Sampang, gelombang relatif lebih rendah, namun BMKG tetap mengingatkan adanya potensi peningkatan mendadak akibat pembentukan awan cumulonimbus (Cb) yang dapat memicu angin kencang dan gelombang secara tiba-tiba.
Selain itu, BMKG turut mengingatkan adanya peluang banjir rob yang berkaitan dengan fase bulan purnama (spring tide). Kondisi ini menyebabkan pasang air laut maksimum, diperkirakan naik 120 hingga 150 cm di atas permukaan rata-rata. Dampaknya bisa berupa genangan di kawasan pesisir, terganggunya aktivitas pelabuhan dan bongkar muat, serta aktivitas perikanan.
Sejumlah wilayah yang berpotensi terdampak banjir rob meliputi Surabaya Pelabuhan dan Surabaya Barat (Gresik, Lamongan, Tuban). Kemudian Pesisir Pasuruan, Sidoarjo, Probolinggo, Jember, Kenjeran, Pesisir Bangkalan Selatan, Kwanyar, Sukolilo hingga Sampang.
Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak, Arrizal R. Fatoni, menegaskan pentingnya kewaspadaan terutama bagi nelayan dan pengguna transportasi laut.
“Kami meminta masyarakat pesisir dan pelaku aktivitas laut untuk lebih memperhatikan informasi cuaca. Gelombang tinggi serta pasang laut maksimum dapat berdampak langsung pada keselamatan pelayaran dan aktivitas harian,” ujarnya.
Ia menambahkan, keselamatan harus menjadi prioritas. “Jika kondisi gelombang meningkat, sebaiknya tunda keberangkatan. Jangan memaksakan melaut hanya karena kebutuhan. Keselamatan jiwa tetap yang utama,” tegasnya.
BMKG mengimbau masyarakat pesisir mulai mengamankan barang dan mengantisipasi luapan rob terutama saat jam pasang tertinggi berlangsung.(*)
























