Kota Malang, Tagarjatim.id – Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras (Perpadi) mendorong pemerintah menggunakan beras fortifikasi untuk mendukung peningkatan gizi masyarakat Indonesia, khususnya anak usia sekolah dan ibu hamil. Perpadi menyarankan pemerintah menggunakan beras fortifikasi untuk MBG dan menurunkan stunting.
Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso, mengatakan Perpadi mendukung penuh program pemerintah menurunkan angka stunting. Dia menyebut untuk menurunkan stunting, maka harus ada perbaikan gizi di masyarakat.
Menurutnya pemerintah harus melakukan fortifikasi pangan bergizi. Jika biasanya masyarakat mengkonsumsi beras yang mengandung karbohidrat tinggi, saat ini sudah saatnya masyarakat beralih ke fortifikasi beras yang mengandung nutrisi vitamin dan mineral tinggi.
“Indonesia itu sumber pangannya beras. 95 persen masyarakat kita masih mengandalkan beras. Untuk menurunkan stunting masyarakat harus mengkonsumsi beras berfortifikasi atau beras yang mengandung vitamin dan mineral,” kata Sutarto Alimoeso.
Menurut Sutarto sebagai bentuk dukungan gizi ke pemerintah, Perpadi mendorong produsen penggilingan beras mulai memproduksi beras bervitamin dan bergizi.
“Kami mengajak pengusaha penggilingan padi berpikir untuk membuat beras fortifikasi. Dengan adanya produksi beras berfortifikasi kita ikut menyelesaikan persoalan – persoalan di masyarakat secara umum,” jelasnya.
Dia mengungkapkan program- program bantuan pemerintah soal pangan bergizi, bansos, maupun Makan Bergizi Gratis (MBG) akan mengarah ke beras fortifikasi. “Contohnya beras bansos yang diberikan pemerintah kepada masyarakat juga ada beras berfortifikasi. Beras fortirikasi ini cocok untuk MBG,nanti pemerintah mengarah kesana” tandasnya.
Sutarto menambahkan jika produksi beras fortifikasi ini belum banyak diproduksi. Oleh sebab itu, pihaknya mendorong para pengusaha penggilingan beras mulai memproduksi beras bervitamin dengan mineral tinggi.
“Karena ini beras khusus, malau jumlah produksinya belum banyak, kami masih melakukan bimbingan teknis pengolahan beras kepada pengusaha penggilingan beras,” pungkasnya.(*)
