Kabupaten Malang, Tagarjatim – Tim Satgas Pangan Polres Malang bersama Subdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim Satgas Pengendalian Harga Beras, menggelar Inspeksi Mendadak (Sidak), Kamis (23/10/2025). Sidak dilakukan di 2 tempat yakni Pasar Tradisional Singosari dan Pasar Modern, Alfamart 4 Singosari dan DC Alfamart Malang.
Di Pasar Tradisional Singosari, tim mendatangi toko grosir dan gudang penyimpanan beras SPHP. Tim memastikan bahwa pedagang mematuhi ketentuan yakni tidak menjual diatas Harga Eceran Tertinggi yang telah ditetapkan pemerintah.
Deputi III Bidang Penganekaragaman dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto menjelaskan, pemerintah berkomitmen untuk menjaga ketersediaan beras di masyarakat dan dan memastikan pedagang mematuhi ketentuan.
“Kami disini ingin memastikan bahwa harga eceran tertinggi untuk beras medium dan beras premium itu dipatuhi oleh para pedagang,” jelas Andriko.
Di salah satu toko grosir, petugas menemukan adanya beras jenis medium yang dijual melebihi HET. Disini, pedagang kedapatan menjual dengan harga Rp 68.000 per sak ukuran 5 kg. Sementara HET yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 62.500.
“Kita temukan ada yang menjual diatas HET. Kita peringatkan dulu, kalau tidak dipatuhi akan diberi teguran tertulis,” tambahnya.
“Jika pedagang masih bandel sanksinya nanti akan kita cabut izinnya,” tambah Andriko.
Sementara sidak di Pasar Modern, Alfamart 4 Singosari dan DC Alfamart Malang, petugas memantau rak penjualan beras. Disini, petugas tak menemukan harga jual diatas HET. Hanya saja, tidak semua jenis beras terdisplay di rak, dan justru lebih banyak jenis beras khusus.
Jenis beras SPHP dijual dengan harga Rp 62.500, sedangkan jenis beras premium, rata-rata dijual Rp. 74.500. Usai memantau di toko modern, tim juga melihat langsung gudang penyimpanan untuk memastikan ketersediaan stok beras.
“Jadi kenapa kita pastikan, karena beras ini merupakan komoditas strategis nasional yang dikonsumsi oleh seluruh penduduk Indonesia setiap hari. Jadi kalau harganya mahal nanti kasihan. Pendapatan rumah tangga yang digunakan untuk membeli beras akan semakin mahal sehingga akan menurunkan pengeluaran yang lain,” pungkas Andriko. (*)



















