Kota Batu, tagarjatim.id – Wali Kota Batu, Nurochman, menegaskan komitmennya untuk membentuk generasi muda yang peduli lingkungan dan memiliki daya juang tinggi dalam menempuh pendidikan. Ia mengajak para pelajar untuk menjadi pahlawan lingkungan sekaligus berani bermimpi besar demi masa depan Kota Batu yang berdaya saing.
Menurut Nurochman, pelajar memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian alam serta menjadi motor penggerak perubahan sosial di masyarakat. Ia menilai, kepedulian terhadap lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab moral setiap generasi muda.
“Anak-anak muda Batu harus menjadi pelopor, bukan pengikut. Harus jadi pahlawan lingkungan, yang tidak hanya menjaga alam tapi juga menularkan semangat cinta bumi kepada orang lain,” ujarnya.
Selain menekankan pentingnya kepedulian terhadap alam, Nurochman juga memaparkan visi pembangunan sumber daya manusia melalui Program 1000 Sarjana. Program tersebut menjadi wujud nyata komitmen Pemerintah Kota Batu dalam memberikan akses pendidikan tinggi bagi seluruh anak muda, tanpa terkecuali.
“Program 1.000 Sarjana bukan hanya janji politik. Ini adalah gerakan sosial untuk memastikan semua anak Batu bisa kuliah, terutama yang punya keterbatasan ekonomi, disabilitas, atau mereka yang berprestasi,” tegasnya.
Ia menilai pendidikan sebagai kunci kemajuan daerah. Melalui program tersebut, Pemkot Batu berupaya mencetak generasi penerus yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat, empati sosial, dan semangat gotong royong.
“Kita ingin anak-anak Batu tumbuh sebagai generasi pembelajar yang tangguh, disiplin, dan tidak mudah menyerah. Karena dari merekalah masa depan Kota Batu akan ditentukan,” kata Nurochman.
Sebagai alumni Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Batu, Nurochman mengaku memiliki ikatan emosional dengan dunia pendidikan. Ia berharap pengalaman pribadinya bisa menjadi inspirasi bagi para pelajar untuk terus percaya diri dan berjuang mencapai cita-cita.
“Saya berasal dari lingkungan yang sederhana, tapi saya percaya tidak ada yang tidak mungkin. Semua bisa diraih jika kita berdoa, bekerja keras, dan tidak mudah putus asa,” ungkapnya.
Nurochman juga mendorong pelajar untuk aktif menyampaikan ide dan gagasan demi kemajuan Kota Batu. Ia membuka ruang dialog dan kolaborasi antara pemerintah dan generasi muda agar ide-ide kreatif anak muda bisa berkontribusi langsung pada pembangunan daerah.
“Kota Batu butuh generasi yang cerdas dan berani berinovasi. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Kita perlu anak-anak muda yang punya semangat, empati, dan keberanian untuk berbuat bagi masyarakat,” ujarnya.
Melalui pendekatan pendidikan dan lingkungan, Nurochman menegaskan bahwa visi Mbatuse yang ia bawa bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga tentang membangun karakter manusia. Ia berharap, dari sekolah-sekolah di Kota Batu akan lahir generasi penerus bangsa yang membawa semangat perubahan, kecintaan terhadap alam, dan tekad memajukan daerah.
“Dari pelajar Batu, kita ingin lahir pemimpin masa depan yang tak hanya pintar, tapi juga punya hati untuk kotanya. Karena Kota Batu harus dibangun dengan cinta, bukan sekadar kebijakan,” tutupnya.(*)