Banyuwangi, tagarjatim.id – Ikhtiar untuk terus menggaungkan gerakan konservasi alam dan pelestarian lingkungan hidup, terus di galakkan. Salah satunya melalui Meru Betiri Service Camp (MBSC) ke-XXVI yang diselenggarakan oleh Balai Taman Nasional Meru Betiri yang dilaksanakan di Pantai Sukamade, SPTN Wilayah 1 Sarongan, Banyuwangi.
Selama enam hari, 54 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jawa Timur, Jogja, Bogor, dan Bali, diajak untuk terlibat langsung dalam berbagai aktivitas edukatif dan konservatif. Tujuannya untuk memahami lebih dalam tentang upaya pelestarian ekosistem di kawasan taman nasional.
Mulai dari pengenalan keanekaragaman hayati, praktik konservasi, pengamatan satwa dilindungi, hingga aksi tanam pohon di kawasan menjadi bagian dari rangkaian kegiatan. Kegiatan tersebut berakhir hingga 4 Oktober 2025 kemarin.
Staf Khusus Menteri Kehutanan, Danik Eka Rahmaningtiyas yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, mengajak para peserta Meru Betiri Service Camp (MBSC) ke-XXVI untuk menjadi bagian dari gerakan pelestarian alam. Menurutnya, menjaga alam bukan sekadar tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama generasi saat ini.
“Kita sedang meminjam masa depan. Maka ketika masa itu tiba, kembalikan dalam keadaan utuh, jangan sampai hanya tersisa kisah tentang kepunahan dan kerusakan,” ujarnya saat dikonfirmasi tagarjatim.id pada Senin (06/10/2025).
Sementara itu, Kepala Balai TN Meru Betiri, RM Wiwied Widodo, menjelaskan bahwa MBSC merupakan sarana edukasi lapangan untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian generasi muda terhadap alam.
“Lewat kegiatan ini, peserta bukan hanya memahami teori konservasi, tetapi juga merasakan langsung bagaimana menyeimbangkan hubungan manusia dengan alam,” terangnya.
Sukamade dipilih sebagai lokasi karena kawasan ini dikenal sebagai situs pemantauan penyu dunia (site monitoring turtle) dan menjadi habitat bagi berbagai flora serta fauna langka yang masih terjaga kelestariannya.
Para peserta yang berasal dari beragam latar belakang pelajar, mahasiswa, hingga komunitas pencinta alam mengaku mendapatkan banyak pengalaman dan wawasan baru dari kegiatan tersebut.
Hingga kini, Meru Betiri Service Camp telah terselenggara sebanyak 26 kali sejak pertama kali digelar, dan terus menjadi program tahunan yang konsisten menanamkan semangat konservasi kepada publik, khususnya generasi muda. (*)