Kota Malang, tagarjatim.id — Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang kembali menorehkan langkah besar di kancah internasional. Melalui program Madrasah Menjelajah Dunia, sekolah ini mengirim 70 siswa untuk mengikuti dua ajang internasional sekaligus, yaitu International Islamic Global School Network (IGSN) di Malaysia dan Japan Youth Summit (YJS) di Jepang.
Dari total peserta, 38 siswa akan berpartisipasi dalam kegiatan IGSN di Malaysia, sementara 32 siswa lainnya mengikuti YJS di Jepang. Selain delegasi dari MAN 2 Kota Malang, kegiatan ini juga melibatkan peserta dari beberapa madrasah mitra, seperti MAN 2 Kudus, MAN 2 Bojonegoro, MAN 3 Kota Pekanbaru, MAN 1 Kota Pekanbaru, MTsN 2 Kota Pekanbaru, dan MA Nurul Huda Kota Malang.
Ketua Language Development Center (LDC) MAN 2 Kota Malang, Ahmad Thohir Yoga, menegaskan pentingnya kegiatan internasional ini untuk memperluas wawasan siswa.
“Melalui ajang ini, kami ingin memperluas program unggulan MAN 2 Menjelajah Dunia (Madu Manja) menjadi MAN Indonesia Menjelajah Dunia (Mandi Madu), sehingga manfaatnya tidak hanya untuk MAN 2 Kota Malang, tetapi juga madrasah lain di seluruh Indonesia,” dikutip dari laman Kemenag.go.id.
Menurut Yoga, kegiatan IGSN di Malaysia akan diisi dengan berbagai kompetisi, seperti public speaking, tarannum (qiroah), hingga lomba vlog. Sementara pada Japan Youth Summit (YJS) 2025, peserta akan mengikuti lomba SDGs Based Innovation Project yang diikuti oleh delegasi dari puluhan negara. MAN 2 Kota Malang mengirim tiga kelompok, sedangkan MAN 2 Kudus mengirim satu kelompok.
Kepala MAN 2 Kota Malang, Samsudin, menyebut pelepasan kali ini sebagai yang terbesar sepanjang sejarah sekolah tersebut.
“Kami melepas 70 siswa sekaligus untuk berkegiatan di Malaysia dan Jepang. Selain berkolaborasi, anak-anak juga akan berkompetisi, sehingga harus mempersiapkan diri secara maksimal,” katanya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Kota Malang KH Achmad Shampton, yang hadir dan memimpin doa pelepasan, menekankan pentingnya membangun jaringan lintas negara.
“Dunia kini tanpa sekat. Melalui Mandi Madu, anak-anak MAN 2 Kota Malang dan madrasah lain bisa belajar, berjejaring, dan melihat dunia. Mereka adalah generasi spesial yang harus memanfaatkan kesempatan ini untuk memperluas wawasan,” ungkapnya.
Acara pelepasan ditutup dengan doa bersama, sesi foto, dan pembekalan akhir bagi para delegasi. Melalui keikutsertaan di ajang IGSN dan YJS, para siswa diharapkan mampu meraih prestasi akademik maupun non-akademik, serta menjadi duta madrasah yang membawa nama baik Indonesia di kancah internasional.(*)