Kota Batu, tagarjatim.id – Kolaborasi tiga wilayah dalam Senyawa Malang Raya yakni Kota Batu, Kota Malang, dan Kabupaten Malang kian mengkristal dengan ditetapkannya kawasan ini sebagai tuan rumah Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2025. Festival yang mengusung tema “Nusantaraya” ini akan berlangsung pada 6–10 November 2025 dan diharapkan dihadiri oleh lebih dari 1.000 delegasi dari 240 Kota/Kabupaten se-Indonesia. Agenda ini diproyeksikan menjadi gerakan kolektif menuju terwujudnya Jawa Timur sebagai Creative Province.
Konfirmasi tersebut disampaikan dalam konferensi pers di Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Rabu (3/9/2025). Wali Kota Batu, Nurochman, menegaskan kesiapan kota yang dipimpinnya untuk membuka gelaran akbar ini.
“Kota Batu siap menjadi tuan rumah pembuka ICCF 2025. Kolaborasi Malang Raya adalah kekuatan nyata yang akan mendorong Jawa Timur menjadi Creative Province,” tegasnya.
Kota Batu akan memulai rangkaian acara dengan peresmian Selecta Living Museum pada 6 November. Berbagai agenda seperti City Tour yang mengangkat potensi pertanian, kuliner, dan UMKM lokal juga akan digelar, sekaligus menandai langkah strategis Batu menuju Road to City of Gastronomy.
Rangkaian festival kemudian berlanjut ke Kota Malang pada 8 November, yang berpusat di Malang Creative Center (MCC). Agenda utamanya adalah konferensi internasional bertajuk “Future Creative Ecosystem: AI, Media Art, and Digital Humanity”, yang akan menghadirkan pembicara nasional dan internasional untuk mendiskusikan masa depan industri kreatif. Pada hari yang sama, akan digelar Kongres ICCN yang dihadiri lebih dari 260 delegasi kota/kabupaten kreatif se-Indonesia.
Puncak acara ICCF 2025 akan diselenggarakan di Kabupaten Malang pada 9 November, melalui Festival Nusantaraya & ICCF Awarding Night. Lokasinya akan membentang dari Bamboo Living Museum, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, hingga berbagai situs budaya, memadukan tradisi, inovasi, seni, dan teknologi dalam satu panggung kolaborasi.
Ketua OC ICCF 2025, Vicky Arief, menekankan bahwa peran Malang Raya dalam festival ini bersifat strategis dan simbolis. “Dari Malang Raya kita buktikan: Batu dengan potensi gastronomi, Malang dengan media art, dan Kabupaten Malang dengan budayanya, bersenyawa mendorong Jawa Timur Creative Province,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum ICCN, TB. Fiki C. Satari, menegaskan bahwa ICCF lebih dari sekadar festival. “ICCF 2025 adalah simbol konsolidasi civil society untuk mendukung pemerintah membangun bangsa menuju Indonesia Emas. Kreativitas adalah energi utama yang menggerakkan Indonesia,” tegasnya.
Dengan semangat Hari Pahlawan, ICCF 2025 menempatkan para pelaku ekonomi kreatif sebagai pahlawan masa kini yang berjuang melalui gagasan, inovasi, dan karya untuk membangun Indonesia yang lebih berdaya, mandiri, dan berbudaya.(*)