Sidoarjo, tagarjatim.id – Bid Dokkes Polda Jatim, sejak kamis pagi, mulai melakukan pengumpulan sampel DNA dari keluarga korban yang masih belum ditemukan di dalam reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo yang roboh pada senin sore lalu.

Menurut Kombes. Pol. M. Khusnan. Pengumpulan sampel DNA ini dilakukan dengan pengambilan swab mukosa mulut. Pengambilan sampel lapisan selaput lendir (mukosa) dari bagian dalam mulut, seperti dinding pipi.

“Kami mulai pagi tadi sudah mulai mengumpulkan DNA dari keluarga dekat yang melaporkan ke posko Ante Mortem Polda Jatim,” ujar Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes. Pol. M. Khusnan, pada kamis siang (02/10/2025).

Seluruh sample DNA keluarga terdekat, yang terkumpul nantinya, akan digunakan untuk pemeriksaan DNA atau pencocokan data identifikasi korban dalam pemeriksaan terhadap jenazah yang nantinya ditemukan dalam proses evakuasi.

“Pengambilan sampel DNA korban kita ambil dari keluarga terdekat. Orang tua atau saudara kandung. Dengan menggunakan DNA dari keluarga kandung, tim DVI dapat membuat profil DNA pembanding untuk dicocokkan dengan sampel dari jenazah yang susah teridentifikasi,” lanjutnya.

Hingga saat ini, total sudah ada 18 santri yang telah berhasil dievakuasi dari reruntuhan mushollah milik ponpes Al Khoziny. Dari total korban tersebut, 5 santri dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya masih menjalani perawatan intensif di RSUD Notopuro.

Sementara itu, tim gabungan masih terus berupaya memindahkan puing-puing bangunan sembari membuka jalur masuk, untuk bisa mengakses korban yang kini masih terhimpit dengan mengerahkan 5 unit alat berat. (*)

iklan ucapan selamat maulid nabi muhammad saw