Kota Malang, tagarjatim.id– Lima ilmuwan Universitas Brawijaya (UB) berhasil masuk dalam daftar 2% peneliti terbaik dunia versi Stanford University bekerja sama dengan Elsevier BV. Prestasi ini diraih berkat kontribusi luar biasa mereka dalam publikasi ilmiah dan dampaknya di kancah global.
Kelima ilmuwan tersebut adalah Dr. Nurul Huda, Dr. dr. Nur Samsu, Sp.PD., KGH, Prof. Sujarwoto, S.IP., M.Si., Ph.D, Prof. Dr. Femiana Gapsari Madhi Fitri, S.T., M.T dan dr. Jonny Kurnia Fajar, Sp.PD.
Ketua UPT Pemeringkatan Internasional UB, Hendrix Yulis Setyawan, STP., M.Si., Ph.D., menjelaskan bahwa penilaian dilakukan menggunakan C-score, indeks komposit yang menilai bukan hanya kuantitas, tetapi juga dampak riset melalui sitasi dan pengaruhnya secara global.
“Fasilitas di UB sudah memadai, mulai dari laboratorium, pendanaan, hingga kolaborasi internasional. Sekarang tergantung dosen sendiri, apakah mereka ingin berkompetisi menghasilkan riset berkualitas,” ujar Hendrix, Kamis (2/10/2025).
UB sendiri terus memberikan dukungan berupa laboratorium terpadu, pendanaan riset, hingga peluang kolaborasi internasional. Menurut Hendrix, pencapaian ini tidak hanya membanggakan individu dosen, tetapi juga membawa nama baik universitas di level global.
Salah satu penerima penghargaan, Prof. Sujarwoto, menekankan pentingnya riset yang berangkat dari persoalan nyata di masyarakat. “Sejak awal, saya berusaha melakukan riset yang berangkat dari masalah nyata. Dengan begitu, hasil penelitian tidak hanya berhenti sebagai publikasi, tetapi juga memberi kontribusi nyata,” jelasnya.
Ia juga berpesan kepada peneliti muda untuk tidak terjebak mengejar kuantitas publikasi. “Santai saja, yang penting paper berkualitas sehingga bisa dipakai banyak orang,” tambahnya.
Capaian lima ilmuwan UB ini diharapkan memicu semangat peneliti muda untuk menghasilkan karya-karya akademik yang berdampak luas. UB pun berkomitmen untuk terus mendorong budaya riset, inovasi, dan kontribusi nyata bagi masyarakat.(*)