Kota Blitar, tagarjatim.id – Aksi ODGJ mengamuk dan membacok seorang anak pemilik rumah singgah pasien jiwa di Kauman, Srengat Kabupaten Blitar, diduga dipicu oleh pelaku yang ditolak meminjam hp milik korban. Pelaku Ali dan korban MK, sebenarnya sudah sering berinteraksi karena berada di dalam satu areal rumah singgah yang dikelola orang tua korban, Tukiran.
Namun, saat peristiwa terjadi, pelaku yang merupakan pasien, tiba tiba mengambil sajam berupa sabit dan melakukan penganiayaan kepada korban. Korban yang terluka, berhasil menyelamatkan diri dan berlari menuju rumah tetangganya, Imroatus sekitar 20 meter dari lokasi kejadian untuk meminta pertolongan.
Imroatus yang dikonfirmasi di rumahnya, mengaku korban berteriak minta tolong dengan kondisi berlumuran darah. Korban akhirnya dilarikan oleh anak Imroatus ke puskesmas dan dirujuk ke rumah sakit Ananda karena luka bacok yang dideritanya.
“Anaknya lari kesini minta tolong, sama anak saya dilarikan ke puskesmas, kemudian puskesmas menyarankan ke rs ananda. Kondisi saat tiba ya berdarah kesakitan minta tolong,” tutur Imroatus kepada wartawan di rumahnya, Rabu (01/10/2025).
Lebih jauh, Imroatus menyebut kejadian penganiayaan ini berawal dari pelaku yang ingin meminjam hp milik korban. Korban yang tidak memberikan, membuat pelaku marah hingga mengambil sajam berupa sabit. Pelakupun langsung menganiaya korban yang masih duduk di bangku kelas 6 sebuah madrasah di wilayah Srengat ini.
“Katanya itu mau hp anaknya itu, ya mungkin ndak boleh sama anaknya, trus dibacok gitu,” imbuhnya.
Sementara, Kapolsek Srengat Kompol Randy lrawan dikonfirmasi terpisah mengatakan, jika pemicu pasti masih dalam penyelidikan petugas. Pihaknya belum bisa memeriksa saksi korban karena masih dalam perawatan di rumah sakit. Sementara pelaku juga belum berhasil diamankan, dan hingga kini belum diketahui keberadaanya.
“Kalau penyebabnya pasti kita belum bisa menyimpulkan, karena hingga kini korban belum kita periksa karena masih dirumah sakit. Namun dari informasi tetangga memang masalah hp,” jelas Kapolsek Srengat Kompol Randy Irawan, saat dihubungi melalui saluran seluler kepada tagarjatim.id.
Kapolsek menambahkan, pasca kejadian proses pencarian terhadap pelaku ODGJ Ali Muchroji masih terus dilakukan. Kepolisian bersama Muspika Srengat, Kepala Puskesmas serta para kades selalu berkoordinasi terhadap penanganan ODGJ ke depan.
Pihaknya meminta, masyarakat tidak terprovokasi isu yang meresahkan warga sekitar, terkait teror pelaku ODGJ bersajam ini. Apalagi beredar video hoax yang meresahkan, termasuk kekhawatiran pelaku membacok anak sekolah yang ditemui, karena korban dan pelaku ini sebelumnya telah saling mengenal dan tinggal dalam satu areal rumah singgah pasien jiwa.
“Jadi jangan terprovokasi bahwa pelaku akan membacok sasaran anak sekolah, karena sebenarnya pelaku dan korban ini telah saling mengenal tinggal satu rumah. Jangan ada pihak yang menyebar hoax karena akan ada ancaman pidana,” pungkasnya. (*)