Kabupaten Blitar, tagarjatim.id – Seperangkat alat pemantau kegempaan di sisi selatan Gunung Kelud, Kabupaten Blitar hilang diduga dicuri orang tak bertanggungjawab. Petugas Pos Pemantau Gunung Api Kelud Budi Prianto, dikonfirmasi membenarkan pencurian alat ini.

Aksi pencurian beberapa perangkat yang digunakan untuk deformasi dan merekam aktifitas vulkanik, terjadi di pos wilayah Gandusari, Kabupaten Blitar. Pencurian terjadi, dengan modus pelaku membobol pintu ruangan yang terkunci gembok.

“Kita pantau sebelum kejadian, alat yang kita pasang mati.

Biasanya kendala, aki ngedrop, panel ketutupan pohon. Gak nyangka, pas di datangi itu ternyata sudah dibobol maling,” ungkap Budi dikonfirmasi wartawan melakui sambungan seluler Rabu (10/9/2025).

Budi menambahkan, beberapa perangkat yang hilang diantaranya alat deformasi berbentuk bulat pipih, warna hitam bertuliskan Certimus, Sensor deformasi tanpa tombol bertuliskan Leica, kabel solar panel, 6 unit accu beserta kabelnya. Seluruh perangkat pemantau kegempaan ini nilainya fantastis, diatas 1 Milyar rupiah.

“Akibat pencurian ini, kerugian harga mencapai 1,5 M,” imbuh Budi.

Budi menyebut, pihaknya akan melaporkan kejadian pencurian ini ke pihak berwenang. Budi menyayangkan aksi pencurian peralatan yang vital untuk memantau aktivitas gempa di sisi selatan Gunung Kelud ini. Padahal, dalam ruangan, sudah terpasang keterangan bahwa seluruh peralatan digunakan untuk pemantauan aktivitas gunung api. Atas kehilangan ini, pemantauan sisi selatan jadi terganggu.

“Untuk pemantauan secara umum belum terganggu, untuk analisa data sisi selatan agak terganggu,” pungkas Budi. (*)