Kota Batu, tagarjatim.id – Warga Kota Batu kini semakin sulit mendapatkan beras jenis premium. Di Pasar Induk Among Tani, beras merek Mentari, Lahap, dan beberapa merek lainnya sudah kosong sejak dua bulan terakhir.
Kelangkaan ini membuat harga beras premium melonjak. Dari sebelumnya Rp75 ribu per lima kilogram, kini menembus Rp80 ribu. Sementara itu, beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang digelontorkan pemerintah justru tersedia melimpah dengan harga lebih murah, yakni Rp60 ribu per lima kilogram.
Ana Sulimah, salah satu pedagang Pasar Among Tani, mengaku kesulitan melayani permintaan konsumen. “Stok beras premium di pasar sudah jarang sekali. Kami pedagang pun dibatasi, setiap kali beli hanya boleh ambil lima sak saja. Padahal, banyak pembeli yang masih mencari beras premium karena kualitasnya lebih bagus,” ungkap Ana saat ditemui di kiosnya, Selasa (2/9/2025).
Menurutnya, pembatasan ini menjadi salah satu penyebab semakin sulitnya pedagang memenuhi kebutuhan pasar. “Konsumen jadi serba terjepit. Mereka mau beli premium, tapi barangnya terbatas dan harganya naik. Kalau beralih ke beras SPHP memang lebih murah, tapi tidak semua pembeli cocok dengan kualitasnya,” tambahnya.
Kondisi ini menimbulkan keresahan di kalangan pedagang maupun masyarakat. Di satu sisi, beras SPHP yang harganya terjangkau terus digelontorkan. Namun di sisi lain, beras premium yang masih banyak diminati justru semakin langka.
Hingga kini belum ada penjelasan resmi dari pihak berwenang terkait penyebab kelangkaan beras premium di Kota Batu. Sementara itu, warga hanya bisa berharap harga kembali stabil dan pasokan beras premium segera normal.(*)