Kota Malang, tagarjatim.id – Kementerian Sosial (Kemensos) dan Badan Pusat Statistik (BPS) akan melakukan ground check penerima manfaat di Kota Malang, Jawa Timur. Ground check dilakukan untuk memastikan keakuratan data penerima manfaat disesuaikan dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Koordinator Pendamping Sosial PKH Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, Dedy Dwi Kristian, mengatakan ground check karena ada perubahan data penerima manfaat. Jika sebelumnya data penyaluran bantuan sosial menggunakan DTKS ( Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) sekarang berubah menjadi DTSN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional).
“Ground check dilakukan juga karena ada perubahan data. Sekarang data kita berubah dari data DTKS ke DTSEN). Jadi ada perubahan untuk semua pendataan usulan,” kata Dedy, Selasa (12/8/2025).
Menurut Dedy, di Kota Malang, selama ini data pengusulan penerima manfaat berasal dari data di desa/kelurahan. Usulan itu berdasarkan musyawarah ataupun lewat cek bansos.
“Nantinya data-data itu setelah masuk ke kementerian akan di tindaklanjuti oleh pendamping dengan turun ke lapangan untuk survey. Melihat secara langsung gimana kondisi di lapangan. Tapi pendamping tidak menilai kondisi,” jelas dedy.
Dia menjelaskan jumlah penerima manfaat pada tahap 2 di kecamatan Blimbing sebanyak 3327 orang. Bantuan diberikan untuk pelajar SD hingga SMA.
Dia menjelaskan untuk SD mendapatkan bansos Rp225 ribu, SMP Rp375 ribu, SMA Rp500 ribu, Lansia Rp 600 ribu, Balita Rp750 ribu, dan ibu hamil Rp 750 ribu.
“Penerimaannya setiap 3 bulan sekali. Kalau satu KK hanya anak SD dapatnya ya Rp225 ribu,” pungkas dedy.(*)