Malang, tagarjatim.id – TNI AU dan alumni SMA Negeri 1 Kota Malang angkatan 1989 memberikan penghormatan terakhir kepada Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adriyanto yang gugur saat melakukan latihan.
Ia menjadi salah satu korban dalam kecelakaan pesawat latih sipil yang jatuh di Taman Pemakaman Umum (TPU) Astana, Ciampea, Kabupaten Bogor, pada Minggu (3/8/2025) pagi sekitar pukul 09.19 WIB.
Almarhum diterbangkan dari Jakarta dengan tujuan ke Bandar Udara Abdul Rachman Saleh, Kota Malang, Jawa Timur. Jenazah diantar menggunakan pesawat Hercules A-1318 dan tiba di Malang sekitar pukul 08.25 WIB.
Di tempat tersebut, ia diberikan penghormatan terakhir dengan upacara untuk selanjutnya jenazah diantarkan ke rumah duka dan akan dimakamkan di Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo.
Sementara itu, sejumlah teman korban alumni SMAN 1 Kota Malang juga sudah di lokasi bandara. Mereka berkumpul memberikan penghormatan yang terakhir untuk almarhum.
Rachmat Santoso, salah seorang teman korban mengatakan almarhum adalah sosok yang sangat peduli di mata teman-temannya. Ia bahkan selalu meluangkan waktu untuk bertemu teman-temannya di tengah kesibukan kerjanya.
“Kita datang malam ke Jakarta masih sempat beliau untuk menemani, menyambut kita. Kesannya tentang sosok almarhum itu begitu dekat dengan teman-teman dan sangat perhatian. Baik kegiatan yang kebersamaan dan kemanusiaan,” katanya Senin (4/8/2025).
Rachmat menambahkan, almarhum sosok yang sangat peduli kepada teman – temannya. Dia juga selalu bersemangat mengajak teman-temannya dan mempersatukan untuk menjaga silaturahmi, kendati terbatas ruang, jarak dan waktu.
Ia sendiri mengaku bertemu secara langsung tiga pekan lalu membahas soal memberikan manfaat untuk teman-teman seangkatan yang kesulitan.
“Kami bahas teknis. Luar biasa untuk membantu, memperhatikan teman-teman satu angkatan yang agak kesulitan dalam pembiayaan keluarga atau ekonomi keluarga,” kata Rachmat
Sebelumnya diberitakan, Marsma TNI Fajar Adriyanto menjadi korban dalam kecelakaan pesawat latih sipil tipe Microlight Fixed Wing Quicksilver GT500 dengan nomor registrasi PK-S126 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI). Pesawat ini jatuh di TPU Astana, Ciampea, hanya 11 menit setelah lepas landas.
Pesawat dikemudikan oleh Marsma Fajar sendiri selaku pilot, dan didampingi co-pilot Roni. Keduanya menjalankan misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara sebagai bagian dari pembinaan dan pemeliharaan kemampuan.
Kecelakaan tersebut menewaskan Marsma TNI Fajar Adriyanto, sementara Roni masih dirawat secara intensif di instalasi gawat darurat (IGD) di rumah sakit.
Atas gugurnya pilot F16 tersebut, Marsma Fajar naik satu tingkat menjadi marsekal muda (Marsda) anumerta.(*)