Jember, tagarjatim.id – Pemadam Kebakaran dan Pertolongan (Damkar) Jember telah memberikan ular sepanjang hampir 4 meter kepada Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk penanganan lebih lanjut.

Ular yang diduga jenis piton tersebut sebelumnya sempat menghebohkan masyarakat karena masuk ke dalam pemukiman warga pada Jumat (02/05/2025) dini hari.

“Sesuai SOP, sudah kita serahkan kepada BKSDA kemarin. Rencananya akan dilepasliarkan ke Pulau Nusa Barong, karena itu adalah hewan dilindungi. Tentu saja tidak boleh dibunuh,” ujar Komandan Regu A Damkar, Suharto saat dikonfirmasi pada Minggu (04/05/2025).

Ular tersebut masuk ke rumah milik Suroso yang ada di Jalan Otista, dekat Puskesmas Mangli, Kecamatan Kaliwates, Jember.

“Kita dapat laporan sekitar pukul 00:20 WIB. Kemudian kita tiba sekitar 15 menit setelah dapat laporan warga,” papar Suharto.

Ular tersebut masuk ke kandang ayam milik warga, diduga hendak mencari makan.

Suharto menduga ular tersebut merupakan ular liar dan bukan peliharaan warga sekitar yang terlepas.

“Karena di sekitarnya itu kan areal persawahan. Kemungkinan dari sana, hewan liar,” papar Suharto.

Empat personel Regu A Damkar Jember yang dikirim berhasil mengevakuasi ular tersebut selama sekitar 15 menit. Meski ini merupakan salah satu ular terpanjang yang pernah dievakuasi Damkar Jember, namun petugas cukup mudah menangkapnya.

“Tidak ada kendala berarti. Selain karena petugas kita sudah terlatih untuk evakuasi seperti ini, dengan peralatan yang sesuai standar, juga karena lokasi ular sudah diketahui dengan pasti. Jadi cukup mudah. Berbeda kalau kita masih harus mencari keberadaan ularnya,” papar Suharto.

“Panjangnya lebih dari 3 meter pastinya. Kita memang tidak sempat mengukurnya, tapi mungkin hampir 4 meter,” papar Suharto.

Antisipasi Ular Masuk Rumah

Kasus ular masuk ke dalam permukiman warga memang kerap dilaporkan kepada Damkar Jember. Juga kepada damkar di sejumlah daerah. Hal ini terjadi antara lain karena perubahan cuaca, juga perubahan habitat yang membuat ular kesulitan mendapatkan mangsanya.

Beberapa masyarakat meyakini, menaburkan garam di sekitar rumah bisa untuk mengusir datangnya ular. Namun, dikutip tagarjatim.id dari Dubawa -situs pengecek fakta di media sosial- cara tersebut hanya mitos belaka dan tidak terbukti secara saintifik mampu mengusir ular.

Menurut Suharto, ada tips sederhana untuk mencegah datangnya ular ke rumah warga.

“Langkah paling sederhana adalah membersihkan rumah sehingga tidak ada sampah yang menumpuk,” tutur Suharto.

Sampah merupakan sesuatu yang disukai dan akan mengundang datangnya tikus. Adapun tikus merupakan makanan utama ular.

Sehingga tumpukan sampah di rumah secara tidak langsung akan mengundang datangnya tikus.

Jika ada ular yang datang ke rumah, masyarakat memang bisa mengevakuasinya sendiri dengan disarankan untuk tidak dibunuh.

Namun, mengantisipasi kemungkinan terburuk, masyarakat disarankan untuk meminta pertolongan kepada petugas Pemadam Kebakaran Jember.

“Petugas Damkar akan datang secara gratis. Petugas kami juga sudah terlatih khusus. Masyarakat juga bisa meminta pelatihan dari petugas Damkar jika ingin menggelar pelatihan untuk evakuasi hewan-hewan tertentu,” pungkas Suharto. (*)