Penulis : Dixs Fibrian
Blitar, tagarjatim.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Blitar, Jawa Timur, melakukan simulasi pemungutan suara dalam Pilpres 2024. Simulasi dilakukan dengan melibatkan petugas KPPS, serta warga yang mempunyai hak suara.
Ketua KPU Kota Blitar Choirul Umam menjelaskan simulasi ini dilakukan sudah yang kedua kali. Yang pertama dilakukan secara internal. Dengan simulasi ini, mereka diharapkan semakin memahami alur saat pemberian hak suara.
Simulasi ini juga diikuti oleh warga yang mempunyai hak suara secara langsung termasuk perwakilan dari disabilitas.
“Kami juga mengundang mereka dengan tujuan agar mereka lebih awal mengetahui proses pemungutan dan penghitungan surat suara yang akan dilakukan 14 Februari 2024,” jelasnya Senin (29/1/2024.
Dalam kegiatan ini, KPU juga melakuka edukasi aplikasi Sirekap. Aplikasi tersebut merupakan alat bantu yang digunakan oleh KPU sebagai bentuk keterbukaan atau transparansi penghitungan dan rekapitulasi suara dalam Pemilu 2024.
Dalam aplikasi, KPPS harus menulis angka sesuai dengan kaidah yang ditetapkan, sehingga saat difoto dan diunggah di aplikasi ini bisa langsung terbaca oleh mesin.
Samsuri, salah seorang peserta yang ikut simulasi mengatakan sangat terbantu. Ia adalah penyandang disabilitas tuna netra. Saat simulasi tidak ada bantuan untuk membaca lewat huruf braile, namun diharapkan saat pencoblosan nanti ada bantuan.
“Jujur saya baru dilibatkan dalam simulasi ini. Bagi kami yang disabilitas tuna netra, sangat terbantu. Nanti semoga ada tanda untuk kami yang tuna netra. Kalau masuk tetap ada pendamping dari keluarga,” ungkapnya.
Di Kota Blitar, jumlah pemilih yang terdata adalah 119.087 orang pemilih. Aspirasi politik mereka akan disalurkan di 437 tempat pemungutan suara (TPS) di Kota Blitar. (*)



















