Lamongan, tagarjatim.id – Proses melihat bulan atau rukyatul hilal untuk mengetahui awal bulan ramadan yang berlangsung di pantai tanjung kodok oleh tim badan hisab dan rukyat Kementerian agama Kabupaten lamongan, Jumat (28/01/2025) sore tidak berhasil melihat hilal.

Berdasarkan perhitungan diperkirakan hilal berada di bawah ufuk dengan ketinggian kurang dari dua derajat karena kondisi banyak awan tebal hilal tidak bisa dilihat meski dengan kasat mata maupun alat teropong.

Kondisi ini membuat proses rukyatul hilal dilakukan oleh tim yang tergabung dalam badan hisab dan rukyat kementerian agama kabupaten Lamongan ini memutuskan tidak berhasil melihat hilal atau bulan sabit setelah peserta yang hadir di lokasi tidak satupun yang dapat melihat hilal.

Tim yang dipimpin langsung oleh Kementerian Agama Kabupaten Lamongan ini sejak pukul 16.00 wib sudah melakukan persiapan dengan memasang berbagai peralatan seperti alat bantu teropong.

Meski dengan menggunakan alat bantu teropong yang langsung terhubung ke komputer dan alat teropong lainnya, namun hilal masih tidak terlihat sesaat setelah matahari terbenam.

Menurut Khoirul Anam, Ketua Badan Hisab Rukyat Kabupaten Lamongan, selama proses dan mengamati munculnya bulan sabit tim dan ormas lainnya tidak bisa melihat hilal meski dengan kasat mata maupun dengan alat teropong yang sudah disiapkan karena kondisi cuaca kurang bagus banyak awan tebal yang menutupi.

“Kita tidak bisa melihat hilal baik dengan teropong dan juga kasat mata karena kondisi cuaca banyak awan tebal yang menutupi,” Ujar Anam.

Sementara Tim Rukyat akan mengirimkan data kesimpulan hasil rukyatul hilal yang di lakukan di tanjung kodok ini kepada Kementerian Agama RI sebagai bahan pertimbangan sidang isbat dalam menentukan awal bulan ramadhan 1446 hijriyah.

“Hasil tidak bisa melihat bulan ini akan kita laporkan ke Kementerian Agama RI untuk bahan pertimbangan sidang isbat”, pungkas Anam. (*)